BERITA TREN – Sejak beberapa waktu lalu dunia maya sedang ramai oleh kasus perundungan yang melibatkan anak sulung Vincent Rompies, sehingga mengakibatkan korban perundungan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Anak sulung Vincent Rompies, yakni Farel Legolas Rompies yang bersekolah di sekolah elite Binus School Serpong sudah ditetapkan oleh kepolisian sebagai bagian dari pelaku perundungan.
Ternyata kejadian yang terjadi saat ini pernah diungkapkan oleh Vincent Rompies kepada Seto Mulyadi atau Kak Seto atas rasa kekhawatirannya sebagai seorang ayah terhadap sifat sang anak sulung.
Curhatan Vincent Rompies ke Kak Seto bisa kamu temukan di kanal YouTube, dan kini kembali viral di media sosial usai sang anak sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus perundungan di Binus School Serpong.
Dalam video tersebut Vincent mengungkapkan sikap atau perilaku sang anak ke Kak Seto, dimana sang anak kerap kali membantah setiap perkataannya maupun sang istri.
“Ini kayaknya anak saya mau jadi lawyer kali, ngebantah mulu, ada aja gitu jawabannya,” ucap Vincent yang dikutip dari kanal YouTube VINDES pada Rabu, 21 Februari 2024.
Ditambahkan Vincent, ia dan istri sudah menerapkan pendekatan pengasuhan yang fleksibel, dimana cara tersebut ia anggap berbeda dengan cara pengasuhan teman-teman anaknya.
Walaupun Vincent merasa bingung untuk bisa menghadapi sikap sang anak, namun ia dapat memahami bahwa hal tersebut disebabkan oleh fase yang tengah dijalani sang anak, yakni fase remaja dan perubahan hormon yang terjadi.
“Mungkin karena lagi ABG, hormonnya enggak tahu juga harus gimana, jadi komunikasinya agak ini (sulit),” ungkap ayah 3 anak tersebut.
Dalam merespons kekhawatiran Vincent, Kak Seto memberikan saran bahwa penting untuk melibatkan anak dalam diskusi dan perdebatan.
Dimana hal tersebut dilakukan dengan tujuan yang baik, yakni agar anak bisa mandiri namun tetap bisa diajak bekerja sama.
“Jangan takut untuk melibatkan anak dalam suatu arena diskusi atau perdebatan, dengan adanya argumentasi masing-masing, intinya supaya anak mandiri tapi juga anak bisa bekerja sama. artinya, saling berdiskusi, berunding, mungkin ada satu titik tengah, win-win solution,” Kak Seto mencoba menjelaskan dengan bahasa yang bisa ditangkap oleh Vincent dan Desta sebagai host.
“Ibaratnya kan tarik ulur gitu. Jadi, jangan ditarik terus dan jangan diulur terus. Ada fleksibilitas gitu, ada saatnya diskusi, ada saatnya tegas kalau memang menyangkut pelanggaran norma-norma dan sebagainya,” tambahnya.
Bagaimana menurut kalian? ***