BERITA TREN – Berikut ini adalah penjelasan mengenai jawaban soal perbedaan rukun dan wajib haji.
Soal perbedaan rukun dan wajib haji ini kerap muncul di Pendidikan Agama Islam.
Jadi mari kita pelajari bersama melalui jawaban dari soal perbedaan rukun dan wajib haji dibawah ini.
Dilansir BeritaTren.com dari Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah oleh Ahmad Sarwat, perbedaan utama antara rukun dan wajib haji terletak pada dampak yang ditimbulkannya pada sah atau tidaknya pelaksanaan ibadah haji itu sendiri.
Baca Juga: Lirik Lagu Shake it Off – Taylor Swift
Rukun haji adalah unsur utama atau pokok dalam ibadah haji. Rukun haji nyaris seperti fondasi bagi sebuah bangunan; jika fondasi tersebut rusak atau tidak ada, maka bangunan tidak akan bisa berdiri.
Dengan demikian, apabila seseorang meninggalkan salah satu rukun haji, baik itu dilakukan dengan sengaja atau tidak, maka hajinya menjadi tidak sah.
Contohnya, Ihram, Tawaf, Sa’i, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Lirik Lagu Love Story oleh Taylor Swift
Sedangkan sebaliknya, wajib haji adalah elemen penting dalam ibadah haji namun tidak berada pada tingkat keseriusan yang sama dengan rukun haji.
Jika seseorang tidak melakukan salah satu dari kewajiban haji, hajinya tetap dianggap sah, tetapi ia akan berdosa jika meninggalkannya dengan sengaja.
Apabila dia tidak mampu melakukannya karena alasan yang sah menurut syari’at, ia tidak berdosa, namun ada konsekuensi yang harus ditanggungnya, misalnya dam (hukuman atau ganti rugi) yang biasanya berupa korban hewan.
Beberapa contoh dari wajib haji adalah melempar batu di Jamarat, bermalam di Muzdalifah dan Mina, dan lain-lain.
Baca Juga: Lirik Lagu Bad Blood yang Diciptakan dan Dinyanyikan oleh Taylor Swift dan Kendrick Lamar
Jadi, intinya, setiap rukun haji adalah wajib, tetapi tidak semua yang wajib termasuk dalam rukun haji. Jika rukun haji diabaikan, ibadah hajinya tidak sah.
Namun, jika wajib haji diabaikan, hajinya masih sah tapi ada dosa dan konsekuensi yang harus ditanggung.
Referensi:
***