BERITA TREN – Belum sepenuhnya merestui pernikahan putrinya Indah Permatasari dan Arie Kriting, Ibu Nursyah menyindir Indah di hari pernikahan adiknya.
Ibu Nursyah membandingkan penikahan Indah permatasari dan pesta pernikahan Sinta Mutiara Bella nan megah dan mewah.
Mendapatkan menantu dari keturunan keluarga berdarah biru, Ibunda Indah permatasari merasa terangkat derajatnya.
Baca Juga: Streaming Persita Tangerang vs PSS Sleman, Prediksi H2H dan Tempat Nonton Liga 1: Kamis 2 Maret 2023
Inilah ungkapan bangga Ibu Nursyah di hari pernikahan adik dari Indah Permatasari, dilansir dari tayangan YouTube Cumicumi (1/3), tim BeritaTren.com akan membagikan kabarnya.
Pesta pernikahan yang sangat besar dan meriah digelar di Makasar hari sabtu 25 Februari lalu, nampak Indah Permatasari tanpa didampingi Arie Kriting hadi di acara tersebut.
Mungkin untuk menghindari konflik dengan Ibu Nursyah, Indah Permatasari memutuskan sendiri menyaksikan adik tercintanya duduk dipelaminan.
Baca Juga: Man Utd vs West Ham: Update Hasil Piala FA 2022/2023, The Red Devils Bikin Fans Senam Jantung!
Dalam tayangan tersebut terungkap kebahagian Ibu Nursyah dihari pernikahan putrinya Sinta Mutiara Bella.
Kemewahan pesta dan kemeriahan tamu undangan membuat Ibu Nursyah mabuk kepayang, “luar biasa aja mewahnya, luar biasa meriahnya, tidak menyangka aja..“ ungkapnya.
Sanjungan pun mengalir dari mulut Ibu Nursyah, “keluarga yang begitu bagus, menghargai orang, terus adat dan istiadatnya itu dijungjung tinggi sama keluarga dari pihak laki-laki” ujarnya.
Teringat masa lalunya, Ibu Nursyah merasa terbangun dari tidur panjangnya , karena baru saja terangkat derajatnya oleh keluarga mempelai laki-laki.
Baca Juga: Persija vs Persib: Liga 1 Indonesia 2022/2023 Ditunda, Ini Alasannya!
Di hari semua orang seharusnya berbahagia, Ibunda Indah permatasari mulai membanding-bandingkan kedua putrinya tersebut.
Ibu Nursyah dengan tanpa rasa ragu mengatakan jika anak yang telah diperhatikan dengan segala upaya justru telah menjambaknya.
Sebaliknya Sinta yang dibesarkan tidak sebagaimana Nursyah mengasuh Indah Permatari dengan penuh perhatian dan kasih sayang, justru mampu mengangkat derajat setingi-tingginya.
Seolah terkorek kembali luka dihatinya, Ibu Nursyah pun mengenang kata-kata Indah Permatasari yang tajam dan menyayat relung jiwanya.
“Saya terlalu banyak sayang sama Indah” kenang Ibu Nursyah, “sehingga akhirnya dengan cara begitu, jadi Indah menjambak saya, mencaci maki saya, menghujat saya” ujarnya melanjutkan.
“Tapi ga pa pah” ungkapnya mencoba untuk ikhlas, baginya sepanjang hujatan ada baginya, sepanjang itu pula Allah akan angkat derajatnya, Ibu Nursyah meyakinkan dirinya.***