BERITA TREN – Baru-baru ini ramai menjadi perbincangan di media sosial tentang sindrom Tourette atau TS yang merupakan sebuah gangguan neuropsikiatri.
Kali ini berita.com akan membahas apa itu sindrom tourette dan penyebabnya.
Baca Juga: Deretan Bisnis Raffi dan Nagita, Sultan Andara yang Kaya dan Tajir
Apa Itu Sindrom Tourette?
Sindrom Tourette pertama kali dinamai oleh Georges Gilles de la Tourette untuk menggambarkan gangguan tersebut tahun 1885.
Sindrom Tourette atau TS bisa menyebabkan orang mengalami tics, yaitu gerakan secara tiba-tiba.
Gerakan terjadi berulang-ulang dan bervariasi dari ringan sampai berat serta mempengaruhi kualitas hidup pengidap.
Ada dua macam tics, yaitu tics sederhana dan tics komplek. Tics yang sederhana melibatkan kelompok otot yang sedikit, misalnya sentakan kepala, mata melesat atau menyipitkan mata, mengangkat bahu, hidung berkedut, atau gerakan mulut.
Baca Juga: 4 Nama Bendungan Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
sedangkan yang kompleks melibatkan banyak kelompok otot. Misalnya pengidap mungkin menggelengkan kepala sambil mengangkat bahu atau menyentak lengan.
Ada juga tics vokal sederhana, seperti batuk, dengkuran, dan gonggongan. Sedangkan tics vokal yang kompleks bisa meliputi pengulangan kata atau frase, mengulangi kata atau frase yang diucapkan orang lain, serta memakai kata-kata yang vulgar atau cabul.
Tics bisa bervariasi dalam jenis, tingkat keparahan, dan seberapa sering terjadi. Bahkan bisa berubah dari waktu ke waktu dan seringkali memburuk Ketika seseorang sakit, bersemangat, cemas, atau lelah.
Namun perlu diketahui kalau tics lebih buruk di awal masa remaja dan akan membaik di masa dewasa.
Baca Juga: 5 Produk Skincare The Originote yang Viral di TikTok yang Patut Untuk Kamu Coba
Penyebab Sindrom Tourette
Saat ini masih belum diketahui penyebab pasti Sindrom Tourette, namun riwayat keluarga dengan gangguan tics bisa meningkatkan risiko.
Pada laki-laki empat kali lebih mungkin terserah gangguan ini dibandingkan perempuan.
Gangguan Tics termasuk sindrom ini biasanya di diagnosa berdasarkan gejala seseorang. Adapun seseorang dikatakan terkena Sindrom Tourette jika mengalami tics motorik dan herbal setidaknya selama satu tahun.
Media juga melaporkan terjadi peningkatan tics pada anak muda sejak pandemi covid 19. Terutama pra remaja dan remaja putri.
Baca Juga: 5 Negara Terbanyak Memiliki Hutang, Indonesia Nomor Berapa?
Ahli saraf mengatakan mereka telah melihat peningkatan jumlah gadis remaja dengan tics sejak pandemi dimulai. Namun mereka percaya bahwa tics baru hampir tidak pernah disebabkan oleh Sindrom Tourette.
Demikian penjelasan tentang Sindrom Tourette yang sering terjadi pada remaja, terutama laki-laki.
***