BERITA TREN – Parlemen Spanyol sudah menyetujui undang-undang cuti haid berbayar. Cuti media berbayar tersebut diberikan kepada wanita yang menderita nyeri haid yang parah.
Hal tersebut menjadikan Spanyol sebagai nEgara Eropa pertama yang menerapkan aturan cuti haid berbayar untuk wanita.
Undang-undang tersebut berisi cuti haid yang akan diberikan selama 3 hari dengan kemungkinan bisa diperpanjang sampai lima hari bagi mereka yang mengalami gangguan dismenore atau haid yang parah.
Baca Juga: Tanda-Tanda Masalah Kesehatan Mental, Yuk Kenali Siapa Tahu Ada di Kamu Atau Orang Sekitarmu
Dismenore sendiri ditandai dengan berbagai gejala, seperti rasa sakit di bagian perut bawah, rasa mual nyeri punggung bawah, muntah, diare, sakit kepala, lelah berlebih, sampai kehilangan kesadaran.
Akibatnya tubuh merasa sakit seharian dan akan sulit untuk beraktivitas.
Jika ingin mendapatkan cuti haid perlu melampirkan surat dari dokter.
Meski terhitung cuti, pekerja perempuan tersebut akan tetap dibayar dengan sistem jaminan sosial negara Spanyol.
Tentunya adanya cuti haid berbayar tersebut merupakan terobosan yang berdampak baik untuk para wanita.
Karena aturan tersebut merupakan pengakuan dan akomodasi untuk kebutuhan pekerja perempuan yang mungkin sebelumnya tidak bisa mengambil cuti ketika mengalami haid.
Sebenarnya selain Spanyol, ada juga beberapa negara lain yang memberlakukan aturan cuti baik tersebut.
Salah satunya adalah negara Jepang. Jepang sendiri merupakan negara pertama yang memberlakukan aturan disebut melalui Undang-Undang Tenaga Kerja tahun 1947.
Baca Juga: Cocok Untukmu! Ini 7 Rekomendasi Bedak Terbaik dan Aman untuk Anak di Usia Remaja
Selain Jepang ada juga Korea Selatan, Zambia, dan Indonesia yang mulai turut menjadi negara yang memiliki aturan cuti haid tersebut.
Italia juga sempat tergoda dengan gagasan adanya cuti haid pada tahun 2016. Dengan usulan RUU yang akan memberikan tiga hari libur penuh kepada pekerja wanita yang memperoleh sertifikat medis.
Tapi sayangnya usulan ini gagal untuk maju sebelum masa jabatan parlemen habis pada tahun 2018.
Cuci haid merupakan bagian dari undang-undang baru yang memperkenalkan hak-hak reproduksi.
Baca Juga: Fantastik, 3 Tas Ini Memiliki Harga Satu Rumah Mewah
Namun penerapan aturan tersebut bisa berbeda-beda tergantung isi perjanjian kerja antara perusahaan dengan pekerja.
Jadi, meskipun aturan tersebut sudah ada, dibutuhkan lingkungan kerja yang mensupport supaya pekerja wanita bisa merasa tenang ketika mengambil cuti haid.
***