BERITA TREN – Pemakaian rokok elektrik dalam semua kalangan masyarakat Indonesia semakin meningkat sejak awal kemunculannya, tidak hanya kaum remaja namun banyak juga kalangan orang tua yang menggunakannya.
Namun ternyata, rokok elektrik memiliki dampak buruk dan bahaya yang sama seperti rokok konvensional meskipun harganya lebih terjangkau dari rokok konvensional.
Hal tersebut didasarkan pada kandungan yang ada di dalamnya dimana dalam rokok konvensional maupun rokok elektrik tersebut sama-sama berisi bahan-bahan yang bersifat racun bagi tubuh.
Dilansir BeritaTren.com dari promkes.kemkes.go.id, terdapat beberapa bahaya yang ditimbulkan dari rokok elektrik, yakni dapat memicu ketergantungan, napas yang berubah menjadi pendek, gangguan paru-paru, hingga kematian.
Gangguan pernapasan yang muncul seperti sesak napas dan asma tersebut disebabkan oleh kandungan glikol yang ada dalam rokok elektrik.
Hal lain selain gangguan pernapasan, terjadinya kanker pun dapat terjadi dalam pemakaian rokok elektrik ini. Seperti yang telah diketahui, bahwa kanker merupakan penyakit yang paling banyak membunuh orang di seluruh dunia.
Dalam penggunaannya, rokok elektrik akan melepaskan banyak bahan kimia yang akan berdampak bagi tubuh manusia, baik yang menghirup secara langsung maupun tidak langsung.
Bagi pengguna rokok elektrik secara langsung, salah satu bahaya yang terjadi adalah rusaknya kesehatan gigi dan gusi.
Seperti dilansir oleh PMJ News, dokter gigi mengatakan bahwa rokok elektrik mengandung bahan kimia formaldehyde yang dapat mengakibatkan iritasi pada mulut, hidung dan tenggorokan.
Selain itu, ketika bahan kimia tersebut bercampur dengan benzene ataupun propilen glikol, maka efek yang ditimbulkan akan cukup parah dan berdampak cukup signifikan terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Dalam beberapa penelitian juga mengatakan bahwa peningkatan hampir empat kali lipat menempelnya mikroba ke enamel gigi disebabkan oleh aerosol yang terkandung dalam rokok elektrik.
Kerusakan gigi akan sering terjadi karena rokok elektrik dengan rasa yang mirip buah tersebut bahkan lebih buruk dengan mengkonsumsi buah asli.
Hal tersebut dikarenakan struktur kimia yang hampir sama dengan buah, permen, atau minuman manis akan menempel lebih lama di gigi.
Dari fakta dan penelitian tersebut, berhenti menggunakan rokok apapun jenisnya, seharusnya menjadi pilihan yang sejak dulu dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Selain menghindari rokok, tetap menerapkan perilaku hidup sehat dan selalu berpikir positif akan membuat hidup lebih sehat dan bahagia.***