Berita Tren – Kolesterol menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti namun sulit untuk dihindari.
Sebab faktor utama munculnya kolesterol adalah dari kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti senag makan junk food.
Bila kolestrol sudah mengendap dan mengganggu aliran darah ke arteri bisa jadi masalah yang cukup parah.
Dilansir oleh Tim Berita Tren dari artikel yang terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Cara Mencegah Kolesterol Tinggi, Bukan Sekadar Berhenti Makan Junk Food“, kolesterol dapat memicu risiko serangan jantung dan penyakit berbahaya lainnya seperti stroke.
Selain risiko serangan jantung dan stroke, ada pula dampak berbahaya lainnya.
Di antaranya selalu nyeri pada dada, tekanan darah tinggi, hingga penyakit ginjal kronis.
Maka untuk mencegah tingginya kadar kolesterol dalam tubuh, konsumsi makanan yang memiliki kadar lemak jenuh yang rendah.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Healthline, genetik juga menjadi salah satu faktor yang memicu kolesterol tinggi.
Pasalnya, genetik bekerja untuk menginstruksikan tubuh tentang cara memproses kolesterol dan lemak.
Jika orang tua terkena kolesterol tinggi, maka anak-anaknya memiliki risiko yang lebih besar pula.
Adapun beberapa cara untuk menurunkan kolesterol tidak hanya dengan menghindari makanan cepat saji (junk food) yang berlemak tinggi.
Namun perlu diimbangi dengan buah dan sayuran berserat tinggi, serta memperbanyak konsumsi makanan yang dikukus dan dimakan.
Adapun cara lainnya dengan mengonsumsi bawang putih, nasi merah, astragalus, hingga asparagus.
Dalam banyak kasus, kolesterol tinggi tidak akan menimbulkan gejala pada tubuh penderitanya.
Maka untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, perlu dilakukan pemeriksaan dengan dokter.
Namun perlu diketahui, bahwa orang-orang berusia 20 tahun lebih rentan terkena kolesterol tinggi.
Sehingga untuk menurunkan risiko komplikasi dari kolesterol, gaya hidup tidak sehat perlu ditinggalkan.
Konsumsi makanan yang bergizi seimbang dan berolahraga secara teratur dapat mempertahankan kadar kolesterol yang sehat dalam tubuh.*** (Luthvito Alfauzan/Pikiran-Rakyat.com)