BERITA TREN – Islam merupakan agama rahmatan lil alamin yang mengajarkan pengikutnya untuk berlemah-lembut dan saling menyangi satu sama lain.
Sayangnya, belakangan ini ramai konten kreator yang membagikan amalan-amalan untuk balas dendam ke orang yang pernah berlaku dzolim.
Padahal, Allah SWT sangat menciantai orang yang sabar dan mudah memberi maaf atas perbuatan buruk orang lain.
Baca Juga: Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Indonesia yang Dilaksanakan Turun-temurun
Dalil-Dalil Larangan Balas Dendam dari Al-Quran dan Hadits Nabi
Beredarnya amalan untuk balas dendam di media sosial sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, banyak orang yang berkomentar bahwa amalan tersebut bekerja saat dipraktekkan.
Sebagai umat Islam, kita wajib berlaku lemah-lembut meski pada orang yang telah berbuat buruk. Hal ini sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Balas dendam bukanlah perbuatan yang patut dilakukan. Sebagaimana dalil-dalil yang dibahas pada ulasan berikut:
Baca Juga: Ide Kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Meriah dan Seru
1. Q.S An-Nahl ayat 126
وَاِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوْقِبْتُمْ بِهٖۗ وَلَىِٕنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصّٰبِرِيْنَ
Terjemah ayat: “Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar”. (QS. An-Nahl : 126)
2. Q.S An-Nahl ayat 127
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلَّا بِاللّٰهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ
Terjemah ayat: “Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan” (QS. An-Nahl : 127)
Baca Juga: Doa-Doa yang Bisa Dibacakan Orang Tua pada Bayi yang Baru Lahir
3. HR. Bukhari dan Muslim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Terjemah ayat: “Dari Abu Hurairah r.a. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, sungguh orang yang kuat adalah yang mampu menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ مَا شَاءَ
Terjemah ayat: “Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia suka”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Baca Juga: Alasan Mengapa Islam Melarang Pacaran, Apakah untuk Mengekang? Temukan Jawabannya di Sini!
Kesimpulannya, meski amalan-amalan yang dibagikan konten kreator di media sosial menggunakan ayat Al-Qur’an, balas dendam tetap saja tidak dianjurkan.***