BERITA TREN – Selama bulan puasa Ramadhan, setiap umat muslim di dunia disunahkan untuk melaksanakan solat terawih dan melafazkan dzikir setelah sholat.
Agar ibadah puasa semakin sempurna maka setiap umat muslim disarankan untuk membaca amalan doa dan dzikir setelah sholat.
Dan yang seperti kita ketahui kalau sholat terawih sendiri menjadi salah satu ibadah sunnah yang dilakukan setiap malam hari selama Ramadhan.
Ibadah sholat terawih dilaksanakan setiap habis sholat isya sampai dengan mendekati waktu subuh.
Berbeda dengan negara muslim lainnya, di Indonesia selalu menambahkan doa dan wirid khusus setelah sholat terawih yang biasa dilakukan secara berjamaah di masjid atau musholla.
Setelah itu akan dilaksanakan sholat witir sebanyak 3 rakaat, yang mana juga menjadi ibadah yang dianjurkan dan dilakukan untuk menutup ibadah sholat.
Ada doa khusus setelah sholat witir, dan jemaah tidak dianjurkan untuk bangun meninggalkan sholat, tetapi duduk sejenak untuk berdoa.
Adapun susunan bacaan dzikir dan doa setelah sholat terawih adalah sebagai berikut:
1. Syahadat
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Asyhadu an lā ilāha illallāh.
Artinya, “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.”
2. Istighfar.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Astaghfirullāh.
Artinya, “Aku memohon ampunan Allah.”
3. Permohonan ridha dan surga Allah.
أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ
Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa a‘ūdzu bika min sakhathika wan nār.
Artinya, “Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.”
Baca Juga: 3 Versi Doa Ziarah Kubur Arab, Latin, dan Terjemahan: Semuanya Sesuai Hadis
4. Poin 1-3 diulang sebanyak 3 kali.
5. Tasbih (3 kali).
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Subhānal malikil quddūs.
Artinya, “Maha Suci Tuhan yang kudus,” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
6. Pujian kesucian.
سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ
Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā’ikati war rūh.
Artinya, “Suci dan kudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril,” (HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni).
Baca Juga: Doa Hujan yang Dipanjatkan Agar Tidak Terjadi Bencana
7. Pujian atas keluasan ampunan (3 kali).
اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī.
Artinya, “Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.”
8. Pujian atas kemurahan dan kasih-sayang Allah.
يَا كَرِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Yā karīmu, bi rahmatika yā arhamar rāhimīna.
Artinya, “Wahai Zat yang maha pemurah, (aku memohon) atas berkat rahmat-Mu, wahai Zat yang paling penyayang dari segenap penyayang.”
Baca Juga: 5 Doa yang Bakal Kamu Butuhkan Di Bulan Ramadhan 1444 H, Ada Doa Biar Gak Kepancing Emosi!
9. Permohonan ampunan dan keselamatan.
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك
Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.
Artinya, “Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujianMu sebanyak Kau memuji diriMu sendiri,” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).***