BERITA TREN – Mencapai derajat takwa adalah tujuan utama Allah memerintahkan umat islam menjalankan puasa di bulan Ramadhan.
Ustadz Adi Hidayat menerangkan ada 3 goal ketakwaan yang harus dibangun ketika seorang mukmin menjalankan puasa di bulan Ramadhan.
Ketiga model ketakwaan yang dibangun dari berpuasa di bulan Ramadhan adalah suatu proses yang berkesinambungan sehingga membentuk kesatuan model takwa yang utuh.
Baca Juga: 4 Manfaat Kurma untuk Sahur dan Berbuka Puasa, Bikin Kenyang Sampai Mencegah Sembelit
Dalam tulisan kali ini tim BeritaTren.com akan berbagi keilmuan dengan para pembaca mengenai tujuan berpuasa di bulan Ramadhan.
Hal tersebut diungkapkan oleh ustadz Adi hidayat dalam ceramahnya, jika tujuan menjalankan puasa Ramadhan adalah membentuk manusia yang bertakwa.
Ketakwaan tersebut dibangun atas 3 tujuan yang saling berhubungan dalam membentuk pribadi mukmin sejati.
Baca Juga: Puasa Setengah Hari Sampai Jam Berapa? Melatih Anak Untuk Belajar Puasa dan Memaknai Bulan Ramadhan
Pertama, membangun ketakwaan personal
Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Baqoroh ayat 183, dalam ayat tersebut di jelaskan jika puasa adalah sebuah perintah dari Allah untuk membentuk pribadi yang bertakwa.
Ketakwaan personal ini diperoleh dari proses menjalankan amalan ibadah baik yang wajib Maupun amalan sunah di bulan Ramadhan.
Kedua, membangun ketakwaan sosial
Baca Juga: Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Hari Kiamat? Cek Penjelasannya Disini
Ketakwaan personal akan menjadi optimal jika memiliki nilai ketakwaan sosial. Sebaliknya dalam proses membentuk ketakwaan sosial, proses membangun ketakwaan personal harus dijalankan.
Berpuasa adalah menahan hawa nafsu selama seharian dan dilakukan dalam kurun waktu satu bulan penuh. Hal ini akan menumbuhkan sikap sabar dan taat terhadap aturan.
Sehingga dari sana akan terbentuk pribadi berahlak mulia, memakan makanan halal dan tidak mengambil hak orang lain adalah prinsip dalam membangun hubungan sosial yang bermakna.
Baca Juga: Keutamaan Shalat Tarawih Malam ke 10, Dapatkan Rezeki yang Bagus di Dunia dan Akhirat
Ketiga, membangun pribadi-pribadi yang bersyukur
Al-Qur’an surah Al-Baqoroh ayat 185 menerangkan bagaimana Allah mengkaruniakan Qur’an sebagai petunjuk dalam kehidupan pribadi dan sosial, pembeda antara yang haq dan bathil.
Manjalankan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dengan sempurna satu bulan penuh, dan Allah memberikan keringanan untuk meninggalkanya jika behalangan dengan sesuai ketetapan-Nya.
Namun tetap harus menggatinya dengan qodho atau pun fidyah, hal tersebut agar ibadah puasa di bulan Ramadhan tetap utuh dan sempurna.
Baca Juga: Pahami! Cara Mengganti Puasa Ramadhan Bagi Orang Hamil dan Menyusui, Kenali 2 Perbedaan Pendapat Ini
Disanalah ada sebuah pembelajaran, kesempurnaan menjalankan perintah dan syukur menjadi kesatuan dalam sebuah bingkai ketakwaan.***