BERITA TREN – Ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah sarana untuk melatih kesabaran dengan menahan lapar-haus, amarah dan hawa nafsu.
Dengan modal kesabaran akan menjadikan manusia yang kuat dan berani dalam menghadapi segala tantangan dan masalah di dalam kehidupan.
Rasulullah SAW telah mecontohkan bagaimana caranya menghadapi masalah, dimana ini merupakan bagian dari akhlak dari Beliau yang perlu diteladani.
Pada tulisan kali ini tim BeritaTren.com akan mengajak para pembaca untuk mengenal dan meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam menghadapi masalah.
Setiap manusia pasti memiliki masalah baik ringan atau pun berat, namun sikap setiap orang tentu berbeda dalam menghadapi masalahnya.
Namun bagaimana akhlak Rasulullah SAW dalam menghadapi masalah bisa dijadikan rujukan kita sehingga tidak terjebak dalam hawa nafsu dalam mensikapi masalah yang datang kepada kita.
Baca Juga: Keutamaan Shalat Tarawih Malam ke 8: Mendapat Anugerah yang Besar Seperti yang Dimiliki Nabi Ibrahim
Berikut ini adalah penjelasan dari Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag.,M. Ag. Tentang 5 akhlak Rasulullah dalam menghadapi masalah sesuai yang tertulis dalam kitab Imam Al-Ghazali.
Adil
Rasulullah SAW dalam menyelesaikan masalah selalu mengutamakan sikap adil, jika salah maka akan dianggap salah dan membenarkan sesuatu yang memang benar tanpa melihat latar belakang apapun.
Sehingga pernah seorang Yahudi meminta Rasulullah SAW menyelesaikan masalah dengan seseoarang dari kaum muslimin.
Sifat adil Rasulullah ternyata dikenal dikalangan orang-orang yang tidak mau menerima ajaranya, mereka mengharapkan kebaikan dari sifat adil Baginda Nabi.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kurma Paling Populer di Indonesia: Ada Jenis Kurma Nabi
Menghindari Prasangka Buruk
Rasulullah SAW selalu mencari tahu terlebih dahulu duduk permasalahan sebelum memutuskan untuk menyelesaikan atau mencari solusi.
Tidak pernah berprasangka buruk terhadap kejadian atau masalah yang muncul, namun tetap dicari penyelesainya.
Menghormati Kebenaran dan Ilmu
Rasulullah SAW mengutamakan kebenaranya, faktanya seperti apa, bukan berdasar pandangan pribadi.
Sehingga dalam mencari akar permasalahan, Beliau sangat menghormati bukti yang ada untuk kemudian dibuktikan kebenaranya.
Baca Juga: Kisah Nabi Musa dan Khidr, 3 Makna Dibalik Perintah Jangan Bicara Kepada Musa
Menghindari Perdebatan atau Perselisihan
Rasulullah SAW tidak pernah membesar-besarkan masalah dan akan menghindari terjadinya perdebatan atau perselisihan dalam menyelesaikan masalah.
Mengutamakan Persaudaraan
Jika berkaitan dengan perselisihan Rasulullah SAW akan lebih mengutamakan persaudaraan dan menjauhi permusuhan dalam menyelesaikan masalah.
Sehingga dalam mencari solusi untuk permasalahanya lebih banyak mencari hal yang sama dari pada perbedaanya.***