BERITA TREN – Bulan Ramadhan merupakan momen terbaik untuk mencari amal yang banyak dan terbaik.
Oleh karena itu, sebisa mungkin menghindari hal-hal yang bisa menghilangkan puasa Ramadhan. Salah satunya adalah melakukan ghibah atau membicarakan orang lain.
Ghibah seringkali dilakukan ketika mengobrol bersama keluarga, teman, atau rekan kerja.
Baca Juga: Rekomendasi Nama Grup WhatsApp Buka Bersama Ramadhan 2023: Lucu, Kocak, dan Gokil
Padahal sudah tahu kalau ghibah merupakan perbuatan dosa. Apalagi dilakukan ketika sedang dalam keadaan puasa bulan Ramadhan.
Di dalam Al Quran mengibaratkan orang yang melakukan ghibah diibaratkan memakan daging saudara sendiri. Allah SWT berfirman.
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Artinya
“Adakah seseorang diantara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik padanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” QS Al Hujurat:12)
Baca Juga: Manfaat Air Kelapa ketika Berbuka Puasa : Badan tetap Berenergi untuk Menjalankan Ibadah Ramadhan
Orang yang sedang berpuasa kemudian melakukan ghibah maka pahala puasanya akan sirna.
Dengan melakukan ghibah, maka orang yang berpuasa hanya akan mendapatkan lapar, dahaga, dan dosa.
Sedangkan hadits yang bisa menghilangkan pahala puasa adalah berikut ini.
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأَكْلِ وَالْشُّرْبِ فَقَطْ؛ الصِّيَامُ مِنَ الْلَّغْوِ وَالْرَّفَثِ. رواه الحاكم
Artinya:
“Puasa itu tidak hanya dari makan dan minum. Tapi, puasa itu juga dari perkataan kotor (ghibah) dan perkataan mesum.” (HR Al Hakim)
Baca Juga: 10 Pilihan Es Segar untuk Buka Puasa yang Menyegarkan Rasa dan Menghilangkan Dahaga
Lalu bagaimana caranya bertaubat dari melakukan ghibah yang terlanjur dilakukan seperti yang sering terjadi pada bulan Ramadhan?
Menurut Syekh Muhammad bin Salim Babashil dalam Kitab Is’adur rafiq juz II halaman 143-144.
Cara bertaubat dari dosa ghibah adalah dengan melakukan empat hal berikut ini.
- Menyesali ghibah yang sudah dilakukan.
- Segera menghentikan perbuatan ghibah saat itu juga.
- Bertekad bulat dan menetapkan hati untuk tidak mengulanginya lagi.
- Meminta maaf atau kerelaan dari orang yang di ghibah secara langsung.
Namun, poin terakhir yang meminta kerelaan dari orang yang dighibah ii bersifat kondisional.
Itulah cara bertaubat dari melakukan ghibah. Taubat dari ghibah sangat penting dilakukan seketika atau sesegera mungkin. Apalagi di bulan Ramadhan ini.
Jika terlanjur melakukan ghibah, maka harus segera bertaubat. Jika tidak, maka pahala puasanya akan hilang.
***