BERITA TREN – Hal yang paling ditunggu ketika bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Malam yang lebih utama daripada 1000 Bulan.
Salah satu keistimewaan yang Allah berikan untuk umat Nabi Muhammad SAW dibandingkan umat lainnya adalah malam Lailatul Qadar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa syariat umat Nabi Muhammad SAW adalah syariat yang sempurna yang memiliki keunggulan dibandingkan oleh umat terdahulu.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Makanan Buka Puasa Sehat Untuk Penderita Maag: Cegah Asam Lambung Naik
Di antara keunggulan tersebut adalah adanya malam Lailatul Qadar yang keistimewaannya tak tertandingi.
Lalu, kapankah terjadinya Lailatul Qadar?
Melansir dari NU Online, inilah penjelasan tentang malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada 1000 bulan menurut pendapat Ibnu Hajar Al Asqalani, salah satu ulama hadits terkemuka dari madzhab Syafi’i.
Kita semua tidak bisa memastikan, kapan persisnya terjadinya Lailatul Qadar. Karena Allah SWT memang merahasiakan waktunya.
Terkait terjadinya Lailatul Qadar, ada banyak pendapat yang masing-masing memiliki landasan argumennya.
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menyebutkan kalau ada 45 pendapat soal ketetapan waktu malam Lailatul Qadar.
Dari ke-45 pendapat tersebut, yang paling unggul adalah pendapat yang mengatakan kalau malam Lailatul Qadar pada tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Dari tanggal-tanggal ganjil tersebut yang paling potensial adalah tanggal 21 dan 23 Ramadhan. Pendapat ini sebagaimana pendapat Imam Syafi’i.
Sedangkan menurut mayoritas ulama adalah malam tanggal 27 Ramadhan.
Berikut dalil-dalil yang mendasari argumen Ibnu Hajar tersebut.
Pendapat yang mengatakan malam Lailatul Qadar pada tanggal ganjil dari 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Berikut dalilnya.
وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: كَانَ رسولُ الله – صلى الله عليه وسلم – يُجَاوِرُ في العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ، ويقول: «تَحَرَّوا لَيْلَةَ القَدْرِ في العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضانَ». متفقٌ عَلَيْ
Baca Juga: Bacaan, Arti, dan Makna Surah Al Fil: Pembalasan Allah Bagi Kaum yang Ingin Menghancurkan Ka’bah
Artinya: Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Carilah Lailatul Qadar itu dalam malam 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan. (Muttafaq ‘alaih)
Adapun hadits lainnya.
وعنها رضي الله عنها: أنَّ رسولَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوَتْرِ مِنَ العَشْرِ
لأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ». رواه البخاري
Artinya:
Dari Aisyah ra puka, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: ” Carilah Lailatul Qadar itu dalam malam ganjil dari 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Baca Juga: SmartTren Ramadhan Adalah Kegiatan Apa? Cek Penjelasannya Disini
Dari hasil 2 hadis tersebut di atas, Ibnu Hajar mengunggulkan pendapat yang mengatakan kalau malam Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan. Lebih tepatnya pada malam tanggal ganjil.
Lalu, apa hikmahnya tentang dirahasiakannya waktu Lailatul Qadar?
Masih menurut Ibnu Hajar, dia menjelaskan kalau hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar adalah Supaya umat Islam bersungguh-sungguh dalam berusaha memperolehnya dengan kesungguhan ibadah.
Jika sudah ditentukan waktu malam Lailatul Qadar, maka kesungguhan ibadahnya hanya malam itu saja.
***