BERITA TREN – Puncak kemulian di bulan Ramadhan adalah malam lailatul qadar, sehingga setiap muslim berlomba-lomba memperbanyak amalan ibadah terutama di 10 malam terakhir.
Namun berbeda dengan wanita haid dan nifas yang tidak dapat melakukan puasa, sholat, tarawih dan ibadah lainya yang dilarang secara syariat.
Itu bukanlah halangan bagi mereka untuk tidak memaksimalkan amalan ibadah di akhir Ramadhannya dan tetap memiliki kesempatan mendapatkan malam lailatul qadar.
Baca Juga: Ingin Mendapat Keberkahan Malam Lailatul Qadar? Simak 3 Amalan Agar Mudah Mendapatkannya
Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengatakan berbahagialah untuk wanita yang merasa bersedih karena mendapati dirinya sedang haid atau nifas di akhir Ramadhan.
Hal tersebut menunjukan adanya keimanan dan ketakwaan di dalam hatinya, kesedihan adalah refleksi dari ghiroh yang tinggi akan beribadah namun tidak dapat mewujudkannya.
Kesedihan adalah bukti kerinduan dan harapan yang besar akan perjumpaan dengan malam lailatul qadar di saat ibadah-ibadah malam terakhir Ramadhan.
Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan jika sesungguhnya kesedihan yang seperti itu akan membuahkan pahala yang besar.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Amalan Untuk Meraih Keistimewaan Lailatul Qadar
“Perlu kita camkan ibadah bukan hanya mengerjakan perintah seperti mengerjakan puasa”, ucap Ustadz Nurul. “Tapi Ibadah juga adalah saat kita menjauhi larangan”, tambahnya.
Sementara wanita yang haid dan nifas yang tidak menjalankan puasa, sholat dan ibadah lainya dengan dasar karena ingin menjauhi larangan Allah maka itulah ibadah baginya.
Dan Allah SWT akan menjanjikan pahala yang besar, sama saja ketika seorang mukmin menjalankan ibadah dan meninggalkan larangan karena sama-sama taat kepada perintah Allah.
Pemahaman ini perlu kita tanamkan agar tetap semangat dalam mengisi malam-malam terakhir Ramadhan dengan amalan lainya yang tidak dilarang secara syariat untuk wanita haid dan nifas.
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar Jatuh Pada Malam ke Berapa? Ini Cara Menandainya Menurut 2 Ulama Mashyur
Dijelaskan pula ada beberapa amalan ibadah yang bisa dilakukan bagi wanita haid dan nifas sehingga masih berkesempatan bertemu malam lailatul qadar di 10 akhir Ramadhan.
Pertama, niat
Tetaplah memiliki niat yang kuat untuk memaksimalkan amalan ibadah di malam-malam Ramadhan, mintalah kepada Allah untuk dipertemukan dengan lailatul qadar.
Kedua, membaca Al-Qur’an
Sebagian ulama seperti Imam malik, Al-Imam Athabari, dan Riwayat dari Imam Ahmad wanita haid masih bisa membaca Al-Quran.
Namun menurut pandangan ulama mazhab Hanabillah mengatakan untuk tidak menyentuh langsung mushaf Al-Qur’an.
Baca Juga: Begini Tata Cara Menunaikan Shalat Lailatul Qadar, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Penjelasannya
Hal ini menurut Ustadz Nurul bisa disiasati dengan menggunakan sarung tangan atau mukena agar tidak ada kontak langsung, atau dapat juga membaca Qur’an melalui Handphone.
Nabi Saw menyatakan, “Barangsiapa yang membaca 100 ayat di dalam Al-Qur’anul kariim di sebuah malam, maka dia mendapatkan pahala seperti shalat dan ibadah semalam suntuk”, HR Al-Albani.
Ketiga, memperbanyak dzikir
Para ulama sepakat wanita haid dan nifas diperbolehkan untuk memperbanyak dzikir, tasbih dan sholawat.
Keempat, membaca 2 ayat terkahir dalam surah Al-Baqarah
Nabi bersabda, “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, maka 2 ayat tersebut akan mencukupkanya”, HR Buhkari-Muslim.
Baca Juga: Menyambut Malam Istimewa, Inilah Dzikir Malam Lailatul Qadar: Mulai Memperbanyak Pahala
Makna dari mencukupkanya menurut Al-Imam An-Nawawi adalah 2 ayat tersebut akan mencukupkannya dari sholat dan ibadah semalam suntuk atau qiyamul lail.
Kelima, memperbanyak doa
Wanita haid dan nifas masih dapat memperbanyak doa di malam-malam Ramadhan, berdoalah dengan jujur dan ikhlas kepada Allah untuk mengundang karunia-Nya.
Dan hal yang terpenting adalah sabar dalam menerima kondisi dan keadaanya, kemudian bersabar dalam menjalankan amalan yang boleh dilakukanya.***