BERITA TREN – Diterangkan dalam Al-Qur’an jika puasa merupakan amalan yang sudah dijalankan oleh umat-umat terdahulu.
Banyak hikmah dan nilai yang terkandung dalam amalan ini, sehingga selain puasa Ramadhan yang besifat wajib, ada pula puasa-puasa sunah guna menyempurnakanya.
Dr. Fahruddin Faiz mengungkapkan ada 4 nilai dasar yang terkandung dalam amalan puasa ini, yang jika rincikan secara manfaatnya akan mampu membangun pribadi manusia seutuhnya.
Para Nabi terdahulu juga melakukan amalan puasa di antaranya adalah puasa yang diamalkan oleh manusia pertama, Nabi Adam AS.
Salah satu amalan puasa Nabi Adam As adalah setiap tanggal 10 Muharam, dimana itu adalah hari bertemunya Adam As dengan istrinya Hawa di dunia.
Nabi Nuh AS juga menjalankan puasa selama berada di dalam bahteranya pada saat banjir besar melanda peradaban manusia.
Nabi Yusuf AS dikisahkan suka menjalankan amalan puasa ketika dirinya menjabat sebagai bendahara karajaan atau setara dengan Menteri perekonomiaan.
Hal yang menarik dari puasanya Nabi Yusuf adalah karena dirinya merasa khawatir jika dalam keadaan perut kenyang akan lupa jika ada rakyat yang miskin dan kelaparan.
Dan masih banyak lagi kisah puasa yang dilakukan oleh para Nabiyullah, dari sana dapat dilihat begitu amalan puasa memiliki makna tersendiri bagi orang yang menjalankanya.
Begitupun amalan puasa yang disyariatkan kepada umat Nabi Muhammad SAW yang terdiri dari amalan puasa wajib dan puasa sunah.
Pada kesempatan kali ini tim BeritaTren.com akan memaparkan hikmah dan nilai yang terkandung dalam amalan puasa terutama puasa Ramadhan.
Ada 4 nilai yang dapat kita telaah bersama dari menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan nilai tersebut juga masih relevan dengan nilai yang ada pada puasa-puasa sunah.
Baca Juga: Luar Biasa! Berikut Keutamaan Shalat Tarawih Malam ke 16: Selamat dari Neraka dan Bebas Masuk Surga
Pertama, nilai normatif (aturan)
Nilai normatif ini berkaitan dengan aturan, dimana puasa Ramadhan adalah sebuah aturan syariat yang secara langsung Allah perintahkan dalam Al-Qur’an.
Nilai ini mengikat semua orang muslim untuk wajib menjalankanya kecuali bagi orang-orang yang mendapatkan keringanann secara hukum fiqh atau belum baligh.
Kedua, nilai purivikatif (pembersihan diri)
Berpuasa berfungsi untuk membersihkan diri baik secara fisik yaitu detoksifikasi dan pula puasa mampu membersihkan jiwa dari dosa dan sifat-sifat tercela.
Ketiga, nilai preventif (pencegahan)
Ketika puasa maka yang dimasukan kedalam tubuh adalah makanan-makanan yang baik dan dan halal.
Puasa berfungsi sebagai benteng sehingga dapat mencegah dari perbuatan-perbuatan yang tidak mampu kita tahan saat tidak berpuasa
Keempat, nilai reservatif (pemeliharaan)
Dengan berpuasa tubuh akan terpelihara dari berbagai jenis penyakit, menjaga Kesehatan tubuh secara fisik dan kesehatan mental.
***