BeritaTren.com – Treners, sebagai traveler seharusnya kamu sudah tahu mengenai sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Suku Sasak yang tinggal di Desa Sade menjadi salah satu bukti kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia.
Indonesia juga merupakan negara yang terkenal dengan budaya dan akhlak istiadat yang tidak terhitung jumlahnya. Ada ratusan etnis suku dengan bahasa dan budaya yang berbeda di setiap daerahnya, salah satunya Suku Sasak yang tinggal di Desa Sade.
Dari Sabang sampai Merauke kita bisa mejumpai keragaman bahasa, budaya, serta adat yang berbeda-beda, seperti bahasa dan budaya Suku Sasak yang ada di Desa Sade.
Meski begitu Indonesia terbukti mampu untuk mempersatukan aneka macam keragaman yang ada, semua suku yang ada meski berbeda namun tetap bersatu seperti Suku Sasak di Desa Sade.
Tidak heran karena Indonesia menyesuaikannya dengan semboyan bangsa Indonesia, yakni “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda namun tetap satu jua.
Ciri Khas Suku Sasak di Desa Sade
Sebagai salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, Desa Sade yang berada di Lombok dan ditempati oleh Suku Sasak mempunyai daya tariknya sendiri.
Baca Juga: Pesona Pulau Pahawang yang ada di Lampung, Ada 2 Pulau yang Wajib Dikunjungi!
Keunikan Desa Sade dapat kamu lihat dari bentuk rumahnya yang sederhana, yang mana menjadi ciri khas dari bangunan Suku Sasak.
Atap rumah di Desa Sade menggunakan alang-alang kering, sedangkan pada bagian dinding dan tiangnya dibuat dari bambu yang sudah cukup umur agar bisa terpakai dalam waktu yang lama.
Di bagian dalam rumah, lantai dari rumah terbuat dari tanah liat dan untuk membersihkan lantainya warga Desa Sade memakai kotoran kerbau, yang katanya mampu membuat lantai mengkilap, licin, dan bebas dari serangga.
Jumlah penduduk Desa Sade adalah sekitar 700 orang yang terdiri dari 150 KK yang seluruhnya merupakan asli Suku Sasak yang masih satu keturunan.
Ada alasan mengapa isi dari Desa Sade masih asli keturunan Suku Sasak. Adapun alasannya adalah warga suku Sasak yang melakukan perkawinan antar kerabat.
Sedangkan untuk pekerjaan utama dari penduduk Desa Sade ialah bertani. Sawah yang mereka tanami hanya mengandalkan cuaca, yakni pada saat hujan saja. Maka dari itu jangan heran kalau warga panen hanya bisa dilakukan satu kali dalam setahun.
Baca Juga: 4 Tempat Wisata di Singkawang yang Banyak Direkomendasikan oleh Pelancong Lokal dan Dunia
Desa Sade Suku Sasak
Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan primer setelah masa panen rampung, Suku Sasak melaksanakan pekerjaan sampingan yaitu menenun, yang masih menjadi bagian dari tradisi Suku Sasak.
Ada peraturan desa yang wajib dipatuhi oleh setiap warga, yakni setiap perempuan yang belum pandai menenun maka dilarang untuk melakukan pernikahan.
Salah satu produk kain tenun yang menjadi ciri khas Suku Sasak yaitu kain songket. Salah satu kain khas Indonesia yang sudah terkenal di dunia.
Belanja Oleh-oleh khas Suku Sasak di Desa Sade
Di setiap sudut Desa Sade kamu bisa melihat kios-kios yang memasarkan kain tenun bikinan mereka sendiri. Dan kios-kios tersebut merupakan koperasi yang dikontrol oleh beberapa orang.
Harga kain tenun di Desa Sade bervariasi tergantung dari rumitnya pengerjaan serta warna. Semakin rumit pembuatannya tentu harganya makin mahal.
Namun selain kain tenun Desa Sade juga memasarkan aneka macam aksesoris seperi kalung, gelang, anting, dan lain sebagainya yang bisa kamu bawa pulang sebagai cinderamata.
Baca Juga: 13 Tempat Rekreasi di Kuala Lumpur Malaysia yang Banyak Direkomendasikan oleh Banyak Pelancong Dunia
Lokasi Desa Sade
Desa Adat Suku Sasak ini terletak persis di samping jalan raya Praya-Kuta, jaraknya 30 km dari Kota Mataram.
Apabila menggunakan kendaraan, Desa Sade dapat ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan. Sedangkan dari Bandara Internasional Lombok cuma berjarak 30 menit saja.
Menjaga Keaslian Desa Sade Suku Sasak
Sudah tidak dapat dibantah lagi kalau Desa Sade masih menjaga keaslian budaya suku Sasak demi kepentingan pariwisata.
Tetapi dengan adanya label sebagai desa rekreasi, budaya suku Sasak di Desa Sade tetap harus dilestarikan dan bisa kita nikmati sebagai bagian dari keragaman akhlak, budaya bangsa Indonesia.
Sebagai pendatang, kita juga harus peduli dengan penduduk lokal dengan menjaga kelestarian lingkungan dan kemakmuran masyarakat Desa Sade.
Bagaimana, apakah kamu sudah memasukkan Desa Sade yang merupakan tempat tinggal dari Suku Sasak ke dalam list travelling kamu? Kalau belum, yuk buruan masukkan ke dalam daftar! ***