BERITA TREN – Kabupaten Bandung Barat memang kaya akan lukisan alamnya , pahatan gunung-gunung batu yang eksotis membuat siapapun ingin selalu terus menatapnya.
Salah satu gunung dengan pahatan yang sangat eksotis adalah yang berlokasi di Kecamatan Cililin, Desa Mukapayung. Keindahan geologi yang sempurna layak menjadi destinasi wisata.
Selain memiliki daya tarik secara geologi, Lembah Curugan Gunung Putri juga menyimpan kisah yang tak kalah menarik, cerita rakyat ini serasa ingin menyatu bersama pahatan batu dan riaknya sungai.
Baca Juga: Kenalan Dengan Pandawara Group, Inspirasi Pemuda Lewat Aksi Pemungutan Sampah
Team BeritaTren.com kali ini ingin mengajak pembaca menelusuri jejak-jejak keindahan dan cerita di balik eksotisnya Lembah Curugan Gunung Putri ini.
Dari pantau BeritaTren.com dari laman DisDikKBB, kami menemukan sumber jejak-jejak tersebut yang di ceritakan oleh seorang guru SMPN 1 Cihampelas.
Dikutip dari tulisan Dian Diana, “Bebatuan di lembah curugan Desa Mukapayung didominasi oleh batuan Breksi yang berumur pliosen sekitar 2-5 juta tahun yang lalu. Dan hampir seluruh wilayahnya terjal dan bertebing”
Baca Juga: Begini Cara Mengoptimalkan Akun Instagram dengan Instagram Analytics Tools Beserta Rekomendasinya
Bongkahan batu raksasa dari dinding tebing yang jatuh menambah nilai eksotik tempat ini. Tepat di lembah desa mengalir Sungai Cibitung.
“Batu Breksi merupakan batu endapan klasik yang tersusun dari fragment bersudut besar (angular), ukuran fragment-nya lebih dari 2 mm, antar fragment diisi oleh partikel yang lebih kecil. Batu Breksi inilah yang menjadi magnet para pengunjung penasaran untuk datang”
Selain geologi destinasi ini juga memiliki nilai-nilai sejarah, geografi, biologi dan kearifan local, sehingga cocok untuk dijadikan referensi penelitian atau pembelajar di lapangan (outing class).
Baca Juga: Satu Sehat Mobile: Aplikasi Terbaru Pengganti Peduli Lindungi
Untuk para pecinta olag raga seperti panjat tebing, bersepeda, riverboard atau tubbing cube, hiking, destinasi wisata ini wajib untuk dipertimbangkan.
Ada satu spot benama Tebing Hanyawong yang berbentuk retak vertical, ini adalah tempat favorit para pemanjat.
Jika sanggup naik ‘mlipir’ di sebelah kanan tebing ini, keindahan yang menanti adalah bentuk Breksi yang menyerupai payung yang terbuka. Dan itulah yang melatarbelakangi nama Desa Mukapayung.
Baca Juga: Laper, Sempat-Sempatnya Maling Motor Goreng Nugget di Rumah Korban
Satu lagi, di sebuah sawah milik salah satu penduduk terdapat bongkahan Breksi yang menyerupai seekor kerbau yang terjebak didalam lumpur.
Dan ini merupakan salah satu bagian dari kearifan lokal di sana, dimana bongkahan tersebut dikaitkan dengan tokong Mundingjaya dalam cerita rakyat.
Di sisi kanan Tebing Hanyawong terdapat gua terbuka dengan aliran Sungai Cibitung yang mengalir di dasar penampangnya.
Baca Juga: Sahrul Gunawan Siap Menikah Lagi, Calon Istri: Sudah Satu Frekuensi
Jika menelusuri gua dan menuju kearah hulu, akan didapati air terjun kecil disertai gua-gua mininya yang menarik.
Bongkahan-bongkahan Breksi yang indah juga menghiasi Sungai Cibitung, dan sering diguakan untuk kegiatan riverboard atau water tubbing.
Di seberang Gunung Putri terdapat jalan terjal dan setapak, yang di kanan dan kiri adalah semak dan jurang. Melalui jalan tersebut kurang lebih 45 menit akan sampai di Gua Gunung Putri.
Baca Juga: Aplikasi Loklok: Apakah Aman? Ini dia penjelasan dan link downloadnya lengkap
Gua Gunung Putri tak kalah eksotisnya, dengan mata air yang mengalir dibawahnya Dan konon sebagian masyarakat percaya jika air di sini memiliki khasiat untuk awet muda dan enteng jodoh (mudah mendapatkan jodoh).
***