BERITA TREN – Ustadz Abdul Somad menerangkan hukum berbicara buruk tentang orang lain, termasuk menjelek-jelekan tetangga.
Hidup bertetangga memang ada suka maupun duka dalam menjalaninya.
Tidak jarang menemukan tetangga yang kerap berbicara jelek tentang orang lain.
Baca Juga: Perbandingan Oppo Reno11 5G dan Oppo Reno 11 Pro 5G: Desain, Performa, dan Harga
Atau ada juga tetangga yang memasang muka manis di depan kita, tapi di belakang menjelek-jelekan.
Suatu kesempatan, Ustadz Abdul Somad mendapat pertanyaan dari jemaah apa hukumnya bermuka dua.
“Bermuka dua ini munafik,”kata Ustadz Abdul Somad dalam video TikTok @thesalman8.
Baca Juga: 16 Kosa Kata Bahasa Korea yang Bersifat Halus dan Sopan, Berikut dengan Artinya!
“Lain di muka, lain di belakang. Lain di bibir, lain di hati,”sambungnya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan jika ada tetangga atau teman berbicara jelek tentang orang lain di depan kita, bukan tak mungkin di depan orang lain melakukan hal sama.
“Ingatlah. Saat dia di depan orang lain, kitalah yang dijelekkan. Pasti itu,”ujar UAS.
Adapun perumpamaan orang yang suka menjelek-jelekan orang lain di belakang, ibarat memakan bangkai saudara sendiri.
Ustadz Abdul Somad sendirii mengaku kurang suka ngobrol panjang lebar dengan orang lain.
Dirinya menyebut khawatir jika ngobrol panjang lebar maka akan membahas pada hal-hal tak berfaedah.
“Kalau jumpa sama orang. Apa kabar, apa tujuan,”ujar Ustadz Abdul Somad.