BERITA TREN – terkait mobil listrik di Indonesia ternyata Jepang kalah dari China dan Korea Selatan.
Pasar otomotif Tanah Air didominasi oleh merek mobil Jepang yang memenuhi jalanan di Indonesia.
Namun, ketika bicara produksi mobil listrik berbasis baterai di Indonesia, merek Jepang belum mampu menyaingi merek China dan Korea Selatan.
Hanya merek-merek tersebut yang mampu memanfaatkan bantuan pemerintah dalam memproduksi mobil listrik.
Pabrikan Jepang sebenarnya telah mengikuti trend mobil listrik dengan memproduksi Lexus UX300e pada tahun 2020, Nissan Leaf pada tahun 2021, dan Toyota bZ4X pada tahun 2022.
Sayangnya, mobil-mobil tersebut belum diproduksi di dalam negeri.
Merek China dan Korea Selatan menjadi pabrikan pertama yang memproduksi mobil listrik di Indonesia.
Perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai, menjadi pabrikan pertama yang memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan Ioniq 5.
Sedangkan pabrikan asal China, Wuling, memproduksi mobil listrik mungil Air ev, keduanya diproduksi di pabrik kawasan Cikarang.
Hal ini membawa berkah tersendiri bagi Hyundai dan Wuling, karena hanya merek-merek tersebut yang memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40% untuk memperoleh bantuan pemerintah.
Namun, mobil hybrid yang lebih digemari oleh pabrikan Jepang mengalami kendala karena tidak mendapat jatah bantuan.
Meskipun pada Desember 2022, pemerintah berencana memberikan potongan harga sebesar Rp 40 juta untuk mobil hybrid.
Baca Juga: Syarat Pinjaman Bank BCA untuk Usaha dengan Jaminan, Bisa Pakai Tabungan Deposito juga, Lo!
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa skema bantuan akan kompetitif sehingga pabrikan Jepang menjadi tertarik menanamkan investasinya di Indonesia.
Dengan demikian, pemerintah berharap dapat mendorong perkembangan industri kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia dan memaksimalkan pemakaian energi dari sumber-sumber terbarukan yang berkelanjutan guna mendukung program sustainable development goals.***