BERITA TREN – Ida Dayak, seorang ahli pengobatan, akhirnya buka suara tentang berita yang menyebutkan dirinya menyembuhkan Pangeran Arab yang sudah koma selama 17 tahun.
Kabar tersebut memicu banyak perbincangan di masyarakat, apalagi setelah Ida Dayak dikabarkan mendapatkan undangan dari Raja Arab Saudi serta hadiah kebun kurma yang kemudian ditolak olehnya karena kebaikannya.
Namun, setelah dicermati lebih lanjut, ternyata berita tersebut tidak benar dan Ida Dayak pun tidak mengenal Pangeran Arab yang dimaksud.
Baca Juga: Prediksi Skor H2H Persita vs Persib, Streaming BRI Liga 1: Minggu 9 April 2023
Ia memberikan klarifikasi bahwa semua kabar tersebut hanya hoaks belaka dan dirinya tidak pernah mengobati Pangeran Arab maupun Tukul Arwana.
Selain itu, dalam wawancara yang dilakukan oleh salah satu program di Youtube, Ida Dayak membantah kabar bahwa ia diundang langsung oleh Presiden Joko Widodo ke Istana dan diberikan sebuah mobil oleh sang Presiden.
“Bukan, belum (dikasih mobil),” jawab Ida Dayak dilansir dari Youtube Arjuna Ganteng.
Baca Juga: Pesulap Merah Geram dan Ajak Netizen Blokir Akun Hoax tentang Dirinya Beserta dengan Ida Dayak
Ida Dayak pun memastikan bahwa semua kabar tersebut hanya isu yang tidak benar.
Meskipun begitu, dia mengaku tidak keberatan dengan berita-berita hoaks tersebut karena tujuannya hanya untuk membantu masyarakat saja.
Dalam kesempatan yang sama, Ida Dayak juga memberikan gambaran tentang dirinya dan pengalaman kerjanya.
Baca Juga: Prediksi Skor H2H Borussia Monchengladbach vs Wolfsburg, Streaming Liga Jerman: Minggu 9 April 2023
Ia merupakan sosok ahli pengobatan yang sangat membantu masyarakat, terutama dalam mengobati berbagai jenis penyakit seperti patah tulang dan sejenisnya.
Ida Dayak juga terkenal karena kemampuannya dalam mengobati pasien secara holistik, yakni dengan menerapkan terapi kesehatan yang mengedepankan keseimbangan jiwa dan raga.
Meskipun sempat digembar-gemborkan sebagai ahli pengobatan yang ajaib, Ida Dayak tetap rendah hati dan tidak merasa lebih dibandingkan dengan orang lain.
Pembicaraan tentang kebenaran berita hoaks yang menyertai dirinya ini sebenarnya bisa menjadi pelajaran tentang bahaya kabar bohong yang dapat merugikan banyak pihak.
Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk memeriksa kebenaran suatu berita sebelum mempercayainya dan membagikannya ke publik.
Sebagaimana Ida Dayak mengatakan, “Tujuannya membantu. Hidup apa adanya lah, nikmati dan terus berdoa.”
***