BERITA TREN – Kerajaan Ayutthaya adalah salah satu kerajaan besar di Asia Tenggara yang berpusat di kota Ayutthaya, Thailand saat ini.
Didirikan pada tahun 1350 oleh Raja U Thong (yang juga dikenal sebagai Ramathibodi I), kerajaan Ayutthaya berkembang pesat dan menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya yang penting selama lebih dari 400 tahun.
Pendiri dan Awal Berdiri Kerajaan Ayutthaya
Raja U Thong mendirikan Ayutthaya pada tahun 1350 setelah melarikan diri dari wabah penyakit yang melanda wilayah sekitar.
Dia memilih sebuah pulau strategis di persimpangan tiga sungai—Chao Phraya, Lopburi, dan Pa Sak—sebagai lokasi ibu kota baru.
Ayutthaya terletak di lokasi yang strategis, yang memungkinkan pengendalian jalur perdagangan antara China, India, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Masa Kejayaan Ayutthaya
Selama puncak kejayaannya, terutama pada abad ke-14 hingga ke-17, Ayutthaya dikenal sebagai salah satu kota terkaya dan terindah di dunia.
Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan internasional yang menarik pedagang dari Eropa, Jepang, China, India, dan Persia.
Arsitektur yang megah, kuil yang indah, dan kehidupan budaya yang kaya mencerminkan kemakmuran Ayutthaya.
Ayutthaya juga dikenal dengan kekuatan militernya.
Kerajaan ini berhasil memperluas wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Angkor di Kamboja dan Chiang Mai di utara.
Pengaruh Ayutthaya mencakup sebagian besar wilayah yang sekarang dikenal sebagai Thailand, Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Hubungan dengan Dunia Luar
Ayutthaya menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan banyak negara.
Kerajaan ini menerima misi dagang dan diplomatik dari negara-negara Eropa seperti Portugal, Belanda, Prancis, dan Inggris.
Banyak catatan sejarah dari penjelajah dan pedagang Eropa yang menyebutkan Ayutthaya sebagai kota yang megah dan makmur, dengan populasi yang beragam dan toleran terhadap agama-agama yang berbeda.
Kemunduran dan Kejatuhan Ayutthaya
Meskipun mencapai puncak kejayaan, Ayutthaya mengalami periode kemunduran pada abad ke-18.
Penyebab utama kemunduran ini termasuk persaingan internal di antara para bangsawan, ketidakstabilan politik, dan tekanan dari kekuatan luar.
Pada tahun 1767, Ayutthaya diserang dan dihancurkan oleh pasukan Burma dari Dinasti Konbaung, yang dipimpin oleh Raja Hsinbyushin.
Kota ini dibakar dan ditinggalkan, menandai berakhirnya era Ayutthaya.
Warisan Ayutthaya
Meskipun kota itu hancur, sisa-sisa Ayutthaya yang terdiri dari reruntuhan kuil-kuil, istana, dan patung-patung besar, masih dapat dilihat hingga hari ini dan menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.
Warisan budaya dan sejarah Ayutthaya tetap hidup dalam budaya Thailand modern, dan banyak unsur budaya, arsitektur, serta seni yang berkembang di Ayutthaya masih terlihat dalam kehidupan sehari-hari di Thailand. ***