BERITA TREN – Pada sebuah cerita, terdapat istilah sudut pandang dalam penulisannya. Apakah pengertiannya?
Sudut pandang ini menggambarkan posisi seorang penulis dalam menuliskan ceritanya.
Istilah sudut pandang sering didengar dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
Dalam penjelasannya, sudut pandang memiliki berbagai macam jenisnya.
Ada yang dikenal sebagai sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang ketiga dan lain sebagainya
Dikutip BERITA TREN dari berbagai sumber, inilah pengertian sudut pandang lengkap dengan jenis-jenisnya.
Baca Juga: Sinopsis Shoushimin Series, Anime Mystery Terbaru: Tayang Bulan ini!
Pengertian Sudut Pandang
Sudut pandang adalah arah pandang dsri seorang pengarang dalam menyampaikan isi sebuah cerita.
Tujuannya agar cerita yang disampaikan tersebut menjadi lebih hidup dan dapat disampaikan dengan baik kepada pendengar atau pembaca.
Lebih singkatnya, sudut pandang ini menggambarkan cara penulis dalam menempatkan atau memandang dirinya di dalam sebuah cerita.
Jenis-Jenis Sudut Pandang
1. Sudut Pandang Orang Pertama
Menggambarkan bahwa penulis seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam cerita yang dibuatnya.
Sudut pandang orang pertama yang kemudian menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau “kami” (sebagai sudut pandang jamak).
2. Sudut Pandang Orang Pertama sebagai Tokoh Utama
Sudut pandang orang pertama atau tokoh utama merupakan sudut pandang dimana si penulis seolah-olah ‘masuk’ ke dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama atau tokoh sentral dalam cerita (first person central).
Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, serta tingkah laku, ataupun kejadian tokoh “aku” yang digambarkan di cerita tersebut. Ia kemudian akan menjadi pusat kesadaran serta pusat dari cerita.
3. Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)
Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir bukan sebagai peran utama, melainkan peran pendukung ataupun tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku” dalam suatu cerita juga berfungsi dalam memberikan penjelasan mengenai cerita kepada para pembaca.
Sementara tokoh utamanya kemudian dibiarkan dalam menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang tengah terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku” pada teknik ini berperan sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami oleh tokoh utama.
4. Sudut Pandang Orang Kedua
Sudut pandang orang kedua ini menggunakan gaya “kau” sebagai suatu variasi cara memandang tokoh aku dan dia. Dengan kata lain, sudut pandang orang kedua adalah adanya narator yang kemudian berbicara kepadamu.
5. Sudut Pandang Orang Ketiga
Adapun teknik jenis sudut pandang dalam cerita orang ketiga biasanya menggunakan kata ganti “dia,” “ia,” atau nama tokoh dalam bentuk jamak “mereka.”
Perbedaan penggunaan jenis sudut pandang pada orang pertama dan sudut pandang orang ketiga kemudian terletak pada kebebasan peran di dalam suatu cerita. Di mana jenis sudut pandang orang pertama, si penulis dapat menjadi sosok dirinya, tetapi hal ini tidak berlaku untuk sudut pandang orang ketiga.
Jika narator kemudian menjadi karakter dalam cerita, maka pembaca kemudian akan membaca apa yang tengah ia amati ketika cerita itu terungkap. Narator ini juga memiliki tiga kemungkinan perspektif dari jenis sudut pandang orang ketiga.
6. Sudut Pandang Campuran
Pada sudut pandang ini penulis kemudian akan menggabungkan antara jenis sudut pandang dalam suatu cerita pertama dan suatu cerita ketiga.
Ciri-cirinya yaitu penulis akan masuk ke dalam cerita (yang bukan sebagai tokoh utama) dan ada saatnya ia kemudian berada di luar cerita dan menjadi orang biasa.***