BERITA TREN – Hampir seluruh wanita yang ada di dunia ini sangat menantikan kehadiran buah hati. Namun tetap harus waspada dengan kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik sendiri menjadi salah satu kehamilan yang harus diwaspadai oleh wanita yang sedang merencanakan kehamilan atau memang sedang menjalaninya.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kehamilan ektopik? Yuk, cek ulasannya sampai akhir!
Apa itu Kehamilan Ektopik?
Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi menempel dan tumbuh di luar rahim, biasanya di tuba falopi.
Kehamilan ini tidak bisa berkembang menjadi bayi yang sehat dan dapat mengancam nyawa ibu jika tidak ditangani segera.
Kehamilan ektopik sering kali disebabkan oleh kerusakan atau penyumbatan pada tuba falopi, yang menghalangi sel telur yang telah dibuahi untuk mencapai rahim.
Faktor risiko termasuk infeksi tuba falopi, riwayat penyakit radang panggul, penggunaan alat kontrasepsi intrauterin (IUD), operasi tuba falopi sebelumnya, dan kehamilan ektopik sebelumnya.
Gejala Kehamilan Ektopik
Gejala kehamilan ektopik bisa muncul dalam beberapa minggu pertama kehamilan dan dapat berupa nyeri perut yang tajam atau tumpul, pendarahan vagina yang tidak normal, nyeri bahu, dan kelemahan atau pusing.
Jika tuba falopi pecah, gejala yang lebih serius seperti pendarahan internal berat, syok, dan hilangnya kesadaran bisa terjadi.
Diagnosis Kehamilan Ektopik
Diagnosis kehamilan ektopik biasanya melibatkan tes darah untuk mengukur kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dan ultrasonografi transvaginal untuk melihat lokasi kehamilan.
Jika kehamilan ektopik terdeteksi, penanganan oleh ahlinya harus dilakukan dengan segera karena sifatnya yang sangat penting.
Penanganan kehamilan ektopik tergantung pada seberapa jauh kehamilan berkembang dan kondisi kesehatan ibu.
Dalam beberapa kasus, obat seperti methotrexate dapat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan jaringan kehamilan.
Namun, jika tuba falopi telah pecah atau ada risiko pecah, operasi darurat diperlukan untuk mengangkat jaringan kehamilan dan memperbaiki atau mengangkat tuba falopi yang rusak.
Pencegahan Kehamilan Ektopik
Pencegahan kehamilan ektopik melibatkan pengelolaan faktor risiko yang dapat dimodifikasi.
Ini termasuk pengobatan infeksi tuba falopi tepat waktu, berhenti merokok, dan berkonsultasi dengan dokter tentang riwayat kesehatan reproduksi sebelum mencoba untuk hamil.
Kehamilan ektopik merupakan kondisi medis serius yang memerlukan perhatian dan penanganan segera.
Dengan diagnosis dan intervensi tepat waktu, komplikasi serius dapat dicegah, dan peluang untuk kehamilan yang sehat di masa depan dapat ditingkatkan. ***