BERITA TREN-Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi & Geofisika (STMKG) merupakan sekolah kedinasan di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG). Pendidikan ini tidak hanya mencetak tenaga ahli dalam bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika, tetapi juga mempersiapkan lulusannya untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang siap bekerja di BMKG. Bagi calon mahasiswa yang berminat masuk STMKG, penting untuk memahami tahapan seleksi yang ketat dan menantang. Seleksi ini mencakup beberapa tahapan, yaitu Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), serta seleksi kesehatan, kebugaran, dan wawancara.
Baca Juga: Dari Pegawai Negeri Sipil hingga Konsultan Keuangan, Ini Dia Pilihan Karir Menarik untuk Lulusan AKL
-
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
Tahap pertama yang harus dilewati adalah Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). SKD terdiri dari tiga jenis tes, yaitu:- Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): Bertujuan untuk mengukur pemahaman calon mahasiswa tentang nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan aspek kebangsaan lainnya.
- Tes Intelegensia Umum (TIU): Tes ini menguji kemampuan intelektual calon mahasiswa, mencakup kemampuan verbal, numerik, dan logika.
- Tes Karakteristik Pribadi (TKP): Tes ini berfokus pada aspek kepribadian dan karakter individu, seperti integritas, tanggung jawab, kerja sama, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
-
Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
Setelah lolos SKD, calon mahasiswa akan melanjutkan ke tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Di tahap ini, calon mahasiswa diuji kemampuannya dalam beberapa mata pelajaran, yaitu:- Fisika: Sebagai dasar untuk memahami fenomena meteorologi dan geofisika, fisika menjadi salah satu aspek penting yang diuji.
- Matematika: Pemahaman terhadap matematika sangat dibutuhkan, karena jurusan-jurusan di STMKG memerlukan kemampuan analisis dan perhitungan.
- Bahasa Inggris: Mengingat banyak literatur dan teknologi yang menggunakan bahasa Inggris, tes ini diperlukan agar calon mahasiswa mampu beradaptasi dengan sumber belajar global.
-
Seleksi Kesehatan, Kebugaran, dan Wawancara
Tahap terakhir dari seleksi adalah tes kesehatan, kebugaran, dan wawancara. Karena STMKG memiliki sistem pendidikan semi militer, aspek kesehatan dan kebugaran calon mahasiswa menjadi faktor penting. Calon mahasiswa akan menjalani tes kesehatan menyeluruh untuk memastikan kesiapan fisik dan mental mereka. Setelah itu, terdapat tes kebugaran yang menguji kemampuan fisik mereka. Di akhir proses, wawancara dilakukan untuk mengukur motivasi, komitmen, dan kesiapan calon mahasiswa untuk mengikuti pendidikan di STMKG.
Baca Juga: Jangan Terpaku pada Jurusan Populer! Ini Dia Pilihan Studi yang Jarang Dipilih Tapi Menguntungkan
Setelah melalui seluruh tahap seleksi, lulusan STMKG yang berhasil akan mendapatkan gelar Diploma-IV dalam bidang Geofisika dan secara otomatis diangkat menjadi ASN di BMKG. Mereka akan menjalankan peran sebagai Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG), Perekayasa, atau Dosen, bergantung pada kebutuhan BMKG. Para lulusan ini diharapkan memiliki kompetensi dan tanggung jawab dalam menyediakan data cuaca dan iklim yang akurat, serta siap menghadapi tantangan di lapangan.
Bagi yang ingin berkarier dalam bidang cuaca, iklim, dan geofisika, STMKG menawarkan pendidikan yang solid, serta kesempatan karier yang stabil dan bermakna. Dengan melalui tahapan seleksi yang ketat ini, STMKG memastikan hanya yang terbaik dan paling siap yang bergabung, demi mendukung BMKG dalam tugasnya menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.