BERITA TREN – Berbicara soal habits atau kebiasaan, faktanya ada habits positif dan negatif.
Banyak sekali habits negatif yang sering dilakukan orang-orang tanpa mereka sadari, tetapi dampaknya sangat besar terhadap perkembangan mental.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh National Adolescent Mental Health Survey 2022, disebutkan bahwa sebanyak 34,9 persen (15,5 juta) remaja Indonesia mengalami gangguan mental.
Baca Juga: Alasan Mengapa Kita Sering Lupa Mimpi Setelah Terbangun, Begini Penjelasan Para Ahli
Penyebabnya beragam, kebanykan karena beberapa kebiasaan buruk yang tanpa sadar terus dilakukan secara berulang.
Habits yang bisa Merusak Mental
Menjaga kesehatan mental di era yang penuh tekanan merupakan tugas sulit yang wajib dilakukan oleh setiap individu.
Oleh karenanya, cek apakah habits-habits negatif ini sering kamu lakukan, jika iya maka segera tinggalkan.
Baca Juga: Self Bullying yang Sering Dilakukan Tetapi Masih Jarang Disadari
1. Menimbun Emosi
Bagi orang yang nggak enakan, menimbun emosi merupakan hal wajib yang mereka lakukan meski dirinya sedang tersakiti atau dalam keadaan kalut.
Menjaga perasaan orang lain memang tindakan baik, tetapi jangan sampai mengorbankan kesehatan mental.
Saat merasa tersakiti dengan ucapan atau tindakan orang lain, coba komunikasikan dengan cara yang tepat. Jangan sampai memendam berbagai emosi karena bisa menjadi bom waktu.
2. Memiliki Fixed Mindset
Apa sih sebenarnya fixed mindset itu? Istilah ini mengarah pada pemikiran bahwa kecerdasan atau bakat yang ada pada diri seseorang sifatnya tetap.
Pemikiran seperti ini dapat menghambat perkembangan diri seseorang karena tidak mau belajar hal-hal baru, termasuk memperbaiki diri.
Salah satu pemikiran fixed mindset yang umum ternyadi di lingkungan sosial diungkapkan dengan kata-kata “aku emang gini orangnya, kalo mau nerima ya syukur, kalo nggak ya terserah”.
Baca Juga: Kasus Kopi Sianida Kembali Naik, Sebenarnya Apa Itu Sianida dan Seberapa Bahaya Efeknya bagi Tubuh?
3. Perfeksionis
Normal kok jika menginginkan apapun yang dikerjakan hasilnya bagus dan memberikan kepuasan bagi banyak pihak.
Hanya saja, terlalu perfeksionis berpotensi menghambat pekerjaan dan akhirnya timbullah burnout.
Cukup lakukan tanggung jawabmu secara maksimal dan sadari bahwa manusia memiliki memiliki keterbatasan.
Selain tiga poin yang sudah disebutkan, sikpa pasif dan terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain juga akan memengaruhi kesehatan mental.***