BERITA TREN – Dua peristiwa penting dalam bulan Ramadhan adalah terjadinya malam Lailatul Qodar dan Nujulul Qur’an (turunnya Al-Quran).
Banyak orang beburu untuk bertemu Lailatul Qadar ini dengan beritikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan terutama di tanggal-tanggal ganjil.
Lalu sebenarnya apa dan kapan terjadinya malam Lailatul Qadar? Syekh Ali Jaber menjelaskanya dalam sejarah singkat terjadinya malam dimana Al-Qur’an diturunkan.
Baca Juga: Fadhilah Sholat Tahajud Bagi Umat Muslim, Doa Terkabulkan sampai Tubuh Semakin Sehat
Malam seribu bulan adalah sebutan untuk peristiwa agung yang selalu dinanti jutaan umat muslim setiap tibanya bulan Ramadhan.
Keutamaan dan kemuliaannya membuat orang berlomba mensucikan diri dan memperbanyak amalan ibadah agar layak berjumpa dengan tamu agung yaitu Lailatul Qadar.
Menurut para ulama siapa yang terbangun di malam tersebut kemudian sholat lalu berzikir dan bertadarus, maka semua amalan tersebut sebanding dengan beribadah selama seribu bulan.
Dan Allah akan mengampuni semua kesalahan orang yang pada malam itu menengadahkan tangan untuk memohonkan ampunan atas dosa-dosanya.
Syekh Ali Jaber menyampaikan dalam ceramahnya, bahwa turunya Al-Qur’an dibagi menjadi dua tahap:
Tahap pertama turun di bulan Ramadhan, seperti tercantum dalam surah Al-Baqorah ayat 185. “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an…”.
Baca Juga: Apakah Muntah Tidak Disengaja Membatalkan Puasa? Begini Jawaban dan Penjelasan Lengkapnya
Dari ibnu abbas menerangkan, “Allah turunkan Al-Quran secara keseluruhan dari Lauhful Mahfudz (yang berada di atas langit ketujuh) ke langit dunia (langit lapisan pertama)”.
Setiap lapisan langit berjarak sejauh 500 tahun, lapisan langit pertama adalah langit yang dihiasi oleh bintang-bintang.
Dalam Qur’an surah Al- Qodr Ayat pertama, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (AL-Qur’an) pada malam Qadar”.
Menurut Syekh Ali, Al-Qura’an diturunkan dari Lauhful Mahfudz ke langit pertama dunia, tepatnya disebuah tempat bernama Baitul Izzah.
Al-Quran diturunkan secara keseluruhan, “Sebagaimana kata Abdullah bin Abbas” Ungkap Syekh Ali, “30 juz”, ucapnya lagi.
Tahap kedua adalah turunnya Al-Quran dari Baitul Izzah ke bumi dan ini terjadinya secara bertahap berupa wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
Seluruh ulama sepakat bahwa ayat Qur’an yang pertama turun adalah surah Al-Alaq ayat 1-5, sedangkan kapan waktu turunya terdapat perbedaan diantara para ulama tersebut.
Ada yang mengatakan tetap di Lailatul Qadar dan ada yang berpendapat di tanggal 17 Ramadhan, ada juga yang bependapat di bulan Rabiul Awal dan ada pula yang mengatakan bulan Rajab.
Waktu turunnya Al-Quran dari Baitul Izzah ke bumi inilah yang sering disitilahkan sebagai peristiwa Nuzulul Qur’an.
Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Keutamaan Shalat Tarawih Malam Ke 13: Aman dari Segala Keburukan
Terkait dengan pendapat jika Nuzulul Qur’an adalah tanggal 17 Ramadhan dan sering dimanfaatkan untuk diperingati oleh sebagian besar umat islam khususnya di Indonesia di jelaskan oleh Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali menjelaskan jika termaktub dalam Al-Quran ada ayat yang menerangkan turunya Al-Quran disaat pertemuan besar, perang besar antara kaum musyrikin dan kaum muslimin yaitu perang Badr.
Dalam siroh dijelaskan jika perang badr yang dimaksud terjadi bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan.
Setelah itu Al-Qur’an turun secara bertahap, Rasulullah menerima ayat-ayat Qur’an, di waktu yang berbeda-beda.
Baca Juga: Manfaat Tidur Siang Saat Puasa Ramadhan: Badan Kembali Fit untuk Melanjutkan Ibadah
Ada ayat yang turun untuk menjawab pertanyaan, ada yang menggambarkan sebuah peristiwa, menjelaskan suatu hukum atau jalan keluar persoalan dan banyak kondisi yang menjadi sebab turunya ayat Al-Qur’an.
Sehingga dari penjelasan tersebut Lailatul Qadar terjadi di saat bulan Ramadhan, dan turunnya Al-Quran ke Baitul Izzah (langit pertama) tepat pada malan Lailatul Qadar.
Sementara Nuzulul Qur’an merupakan istilah yang sering dipakai untuk menerangkan turunnya ayat-ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. ***