BERITA TREN – Mengajarkan Anak Berpuasa bukanlah sesuatu yang mudah baik anak usia dini ataupun anak menjelang aqil baligh.
Proses pengajaranpun disesuaikan dengan usia anak dan perkembangan otaknya agar memberikan kenangan bahagia pada anak saat sedang belajar.
Menurut Pakar Parenthing Elly Risman, proeses pembelajaran ibadah puasa pada anak akan lebih baik jika melalui prosesnya dengan lengkap dan berurutan.
Baca Juga: 3 Versi Doa Ziarah Kubur Arab, Latin, dan Terjemahan: Semuanya Sesuai Hadis
Adapaun proses tersebut dimulai dari pengenalan dan pengetahuan tentang ibadah puasa itu sendiri, lalu anak suka dan ingin melakukanya.
Setelah mencoba untuk berpuasa tahapan selanjutnya adalah bisa melakukan ibadah puasa tersebut sehingga lama-lama menjadi biasa dan ujung pencapainya adalah terampil.
Penting bagi orang tua yang akan bertugas mengarkan anak untuk berpuasa untuk memepersiapkan segala sesuatunya.
Baca Juga: Robotika: Masa Depan Teknologi dan Dampaknya Terhadap Manusia
Dilansir dari Parenting Keluarga Risman, tim BeritaTren.com akan membagikan hal-hal apa saja yang perlu disiapkan oleh orang tua yang ingin mengajarkan anaknya berpuasa.
Bunda Risman menyampaikan jika ada 4 hal yang perlu dipersiapkan sebelum orang tua mengajari anak-anaknya berpuasa, 4 hal tersebut adalah:
Diri Sendiri
Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah diri kita sendiri, memiliki kesadaran jika ibadah puasa terutama di bulan Ramadhan adalah wajib dilaksanakan karena perintah Allah SWT.
Baca Juga: 5 Tips Persiapan Sahur yang Praktis: Tanpa Repot dan Ribet
Hukum wajib tersebut juga akan jatuh pada anak-anak kita saat mereka sudah mencapai usia aqil baligh, sehingga mereka perlu tau dan belajar berpuasa agar siap di saat mereka dewasa.
Selain kesadaran atas kewajiban tersebut, menyadari batas umur kita di dunia tidak akan pernah tahu, sehingga selagi ada kesempatan bersegeralah mengajarkan anak untuk berpuasa.
Dan yang terakhir adalah kesadaran jika anak adalah Amanah dari Allah yang nanti akan diminta pertanggungjawabannya.
Sehingga mengajarkan anak untuk belajar beribadah puasa adalah salah satu wujud orang tua menjalankan amanah tersebut.
Pasangan
Ketika orang tua ingin mengajarkan anak-anaknya belajar berpuasa harus berangkat dari kesepakatan sebuah pasangan.
Seorang ibu tidak serta merta mengajarkan anaknya berpuasa tanpa ijin dari suaminya, agar tidak terjadi kesalahfahaman dan saling menyalahkan.
Sehingga perlu dikomunikasikan dengan pasangan hingga mendapat kesepakatan kapan anak akan belajar berpuasa.
Baca Juga: Masa Depan Transportasi: Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Cara Kita Berpergian? Ini Dia Jawabannya!
Keluarga Dekat atau Masyarakat
Jika keluarga kecil kita berada dekat dengan lingkungan keluarga besar, maka perlu melibatkan keluarga lainya tersebut dalam rencana dan proses belajar anak untuk berpusa.
Terutama kakek dan neneknya, bangun komunikasi yang baik serta ikut sertakan mereka saat anak mulai belajar berpuasa.
Begitupun Masyarakat atau komunitas yang mendukung saat anak menjalankan proses belajar, juga perlu diperhatikan.
Baca Juga: 5 Teknologi Terbaru yang Bakal Mengubah Gaya Hidup Manusia, Nomor 3 Sudah Dirasakan Sejak Lama!
Metode
Setiap anak dilahirkan unik yang akan membawa sifat dan kepribadianya yang berbeda-beda sehingga metode yang digunakannya pun tentu disesuaikan dengan karakter anak.
Namun prisipnya pada proses belajar berpuasa tersebut anak merasa bahagia meskipun mereka menahan lapar dan haus.
Sehingga orang tua harus terlebih dahulu menyiapkan metode yang tepat, disesuaikan dengan karakter dan usia perkembangan anak yang terkonsep dalam sebuah perencanaan.
Bunda Risman juga memberikan rumus yang harus diterapkan dalam diri setiap pasangan orang tua yang sedang mempersiapkan putra-putrinya belajar beribadah puasa.
Rumus diri untuk Mengajarkan Anak Berpuasa tersebut adalah 3C (Concern, Commitment, Continuity). Pada intinya pasangan orang tua harus terlibat dan tetap istiqomah.***