BERITA TREN – Setiap masa di kehidupan manusia akan ada Nabi dan Rasul beserta orang-orang shaleh yang senantiasa mengingatkan kepada ajaran tauhid yang lurus.
Banyak kisah di dalam Al Qur’an yang menceritakan bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala memusnahkan atau menghinakan suatu kaum karena kemusyrikanya.
Diantara bentuk-bentuk kemusyrikan itu adalah menyembah berhala.
Siapakah manusia yang pertama kali menyembah berhala ? Dan bagaimana awal mula adanya berhala di muka bumi ini?
Dilansir BeritaTren.com chanel YouTube Jejak Peradaban dan Kisah Nabi Nuh as dalam Buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir.
Sejarah manusia dimulai saat Nabi Adam as dan Hawa diturunkan ke muka bumi.
Kemudian berkembanglah manusia menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.
Dari beberapa sumber dikatakan bahwa kaum pertama yang diazab oleh Allah dikarenakan melakukan kemusyrikan dengan menyambah berhala adalah kaum Nabi Nuh as.
Kaum Nabi Nuh as berada dalam kesesatan dan kedzaliman. Ada lima buah patung yang biasa disembah oleh mereka.
Baca Juga: Jelaskan Pengaruh Durhaka Kepada Orang Tua dalam Kehidupan Anak! Begini Penjelasannya
Kelima patung itu diberi nama Wadd, Suwa, Yaghust, Ya’uq dan Nasr. Nama- nama tersebut diambil dari nama para orang shaleh yang hidup sebelumnya.
“Dan mereka berkata, jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan dan jangan pernah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd,dan jangan pula Suwa Yegus, Ya’uq dan Nasr” (Q.S Nuh ayat 23).
Lalu bagaimana mungkin nama-nama orang shaleh itu bisa menjadi nama sesembahan yang menyesatkan.
Ibnu Katsir menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Kisah Para Nabi. Berikut ini adalah rangkuman kisahnya.
Baca Juga: 5 Deretan Sholawat Nabi Muhammad SAW Terbaik Dan Terindah Enak Didengar Mudah Dihafal Lengkap
Jarak waktu antara Nabi Adam as dan Nabi Nuh as adalah terpaut sepuluh generasi. Mereka semua menjalankan ajaran Tauhid.
Namun setelah generasi para shalihin berlalu, manusia ada yang mulai menyembah berhala.
“Dalam tafsirnya, Ibnu Jarir menjelaskan, Mereka (Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr) adalah orang-orang saleh yang ada di antara generasi Adam dan Nuh, banyak pengikut yang menjadi teladan.
Setelah orang-orang saleh tersebut meninggal dunia pengikutnya yang menjadi panutan berkata, ‘Andai kita membuat patung-patung mereka, tentu akan membuat kita lebih rindu untuk beribadah kala teringat mereka.’
Mereka akhirnya membuat patung orang-orang saleh tersebut. Setelah para pengikut tersebut meninggal dunia dan muncul generasi lain.
Iblis datang menemui mereka dan berkata, ‘Mereka menyembah orang-orang saleh itu, dan melalui perantara orang-orang saleh itu pula, mereka meminta hujan.’ Akhirnya , patung orang-orang sholeh itu disembah.”
Sejak saat itulah awal mula manusia menyembah berhala, hal itu terus berlangsung hingga Allah SWT mengutus Nabi Nuh as untuk memberikan peringatan kepada kaum yang tersesat itu.
Nabi Nuh as berdakwah terus menerus kepada kaumnya, siang dan malam, dengan kabar gembira atau ancaman namun hanya sebagian kecil saja yang mengikuti ucapan Nuh as.
Baca Juga: Istri Wajib Tahu! Doa Agar Suami Tidak Pelit dengan Uang, Bisa Diamalkan Setiap Hari
Sebagian dari mereka malah menghina dan memusuhi Nabi Nuh as dan pengikutnya.
Hingga akhirnya Nabi Nuh as meminta Allah Subhanahu wa Ta’la memberikan balasan bagi kaumnya yang semakin ingkar.
Selanjutnya Allah pun mengabulkan do’a Nuh as dengan mengirimkan banjir yang besar.
Berhala-berhala tersebut Allah tenggelamkan beserta para penyembah-penyembahnya.
Nabi SAW bersabda:
“Mereka itu, ketika ada orang saleh meninggal dunia, mereka mendirikan masjid di atas makamnya, lalu mereka membuat patung tersebut. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah ‘Azza wa jalla.”
***
