BERITA TREN – Saat ini sepertinya hampir tidak mungkin untuk membuka aplikasi media sosial tanpa melihat konten bersponsor.
Nutrisi telah menjadi topik diskusi hangat di hampir setiap platform media sosial.
Influencer yang mempromosikan suplemen, diet, atau program olahraga yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Baca Juga: Cabut Gugatan Cerai Terhadap Ferry Irawan, Kuasa Hukum Vena Melinda Tepis Rumor Ingin Berdamai
Artikel ini melihat lebih dekat pada risiko dan bahaya dari beberapa mode media sosial dan beberapa langkah untuk terhindar dari saran yang kurang tepat bahkan salah besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, diet dan nutrisi tampaknya telah menjadi pusat perhatian di banyak platform media sosial.
Dari suplemen, diet, resep, olahraga, dan video tutorial pada makanan, kesehatan, dan nutrisi.
Namun, sebagian besar konten tampaknya berasal dari orang-orang yang mungkin tidak memenuhi syarat untuk memberikan saran nutrisi, termasuk selebriti dan pemberi pengaruh online.
Satu studi menganalisis sekitar 1,2 juta tweet selama periode 16 bulan dan menemukan bahwa wacana tentang diet dan nutrisi sebagian besar didominasi oleh profesional non-kesehatan.
Studi lain yang dipresentasikan di Kongres Eropa tentang obesitas menemukan bahwa hanya satu dari sembilan pemberi pengaruh penurunan berat badan paling populer di Inggris yang memberikan saran diet yang andal dan kredibel.
Walaupun hal ini mungkin terdengar mengkhawatirkan, ingatlah bahwa tidak semua informasi di internet berbahaya dan banyak sumber tepercaya dapat memberikan nasihat yang akurat dan berbasis bukti untuk membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang kesehatan Anda.
Namun, menentukan sumber mana yang harus dipercaya dan dipercaya dapat menjadi suatu tantangan, terutama ketika Anda tidak yakin tentang apa yang harus dicari dan apa yang harus dihindari.
Tidak semua informasi nutrisi di internet dapat diandalkan atau dipercaya.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat sehingga Anda dapat membedakan antara saran online yang baik dan saran yang buruk.
Baca Juga: Wisata Pantai Klayar, Surga Tersembunyi di Tanah Jawa Timur
1. Daripada mengandalkan influencer media sosial untuk mempromosikan produk atau suplemen penurun berat badan, lebih baik mencari saran nutrisi langsung dari profesional dengan pendidikan, pengalaman, dan pelatihan.
2. Hindari konten bersponsor pemberi pengaruh media sosial untuk mengungkapkan afiliasi keuangan atau pribadi apa pun dengan suatu merek saat merekomendasikan suatu produk.
3. Waspadalah terhadap klaim yang tidak realistis, banyak produk dan suplemen makanan yang didukung dengan klaim yang tampaknya terlalu bagus.
Baca Juga: Wisata Malioboro, Cukup Berjalan Kaki Untuk Ke Berbagai Tempat Menarik, Ada Pusat Kulinernya, Lo!
4. Hindari diet ketat, banyak diet populer yang sangat membatasi dan seringkali menghilangkan komponen makanan atau seluruh kelompok makanan.***