BERITA TREN – Hyper-independence sering dikaitkan dengan trauma masa lalu, terlebih jika tidak ada orang dewasa yang bisa diandalkan atau dapat dipercaya.
Alhasil, seseorang akan berusaha mengandalkan dirinya sendiri dalam melakukan berbagai hal meski sebenarnya perlu bantuan orang lain.
Hal seperti ini sering terjadi pada anak yang tidak menerima kasih sayang, perlndungan, dan dukungan dari kedua orang tuanya.
Baca Juga: Hati-Hati, Habits Ini Ternyata bisa Merusak Mental Lho!
Mau tidak mau, mereka harus mandiri sejak dini, sering menekan emosi, serta tidak menangis agar terlihat tegar dan selalu kuat.
Ini Ciri-Ciri Orang Hyper-independence
Menjadi orang mandiri memang baik, akan tetapi jika hal itu sudah mencapai tahap hyper-independence, efeknya akan buruk pada kesehatan mental.
Seseorang yang biasa melakukan apa-apa sendiri biasanya merasa kesepian dan merasa tidak ada yang bisa diandalkan kecuali dirinya sendiri.
Sangat sulit untuk meminta bantuan atau percaya kepada orang lain sehingga banyak pekerjaan berat ditanggungnya sendiri. Selain itu, berikut ciri-ciri orang hyper-independence:
1. Workaholic
Tidak sedikit yang menjadikan kesibukan sebagai pelarian dari rasa kesepian atau masalah yang sedang dihadapinya.
Bagi kebanyakan orang hyper-independence, pekerjaan umumnya digunakan untuk menghindari dari berbagai jenis komitmen.
Baca Juga: Self Bullying yang Sering Dilakukan Tetapi Masih Jarang Disadari
2. Memiliki Kepribadian Tertutup
Akibat trauma masa lalu dan trust issue, mereka menjadi pribadi yang cenderung tertutup dan tidak mau bercerita mengenai masalahnya dengan orang lain.
Meskipun sedang ditimpa masalah besar, menyimpan dan menyelesaikan sendiri menjadi pilihannya.
3. Sulit Meminta Bantuan Orang Lain
Karena sebagian besar tanggung jawab di hidupnya diselesaikan sendiri, akhirnya kaum hyper-independence kesulitan meminta bantuan orang lain.
Penyebabnya sendiri ada beragam, bisa karena penghianatan dari orang kepercayaannya, merasa tidak enak hati ketika meminta bantuan orang lain, atau merasa tidak ada yang bisa diandalkan.
4. Tidak Suka Berada di Momen Membutuhkan Bantuan Orang Lain
Membutuhkan bantuan orang lain bisa menjadi momen paling mendebarkan baginya. Bagaimana tidak, kebiasaannya adalah mengerjakan berbagai hal sendiri.
Alhasil, berada di momen membutuhkan orang lain menjadi hal baru sehingga mereka masih perlu beradaptasi dengan hal tersebut.
Baca Juga: Pengertian Batang Otak dan Peran Pentingnya bagi Kelangsungan Hidup Manusia
Bagaimana, ciri-ciri yang disebutkan apakah ada di dirikamu?. Jika merasa kebiasaan hyper-independence sudah mengganggu, konsultasikan kepada profesional untuk mencari jalan keluar.***