BERITA TREN – Saraf kejepit, atau yang secara medis disebut radikulopati, terjadi ketika satu atau lebih saraf terjepit atau teriritasi oleh tekanan, peradangan, atau gangguan pada jaringan di sekitarnya.
Saraf yang terjepit ini bisa menyebabkan berbagai gejala yang melibatkan rasa sakit, mati rasa, kesemutan, atau lemah pada daerah yang diinervasi oleh saraf yang terpengaruh.
Penyebab umum dari saraf kejepit ada beberapa macam diantaranya:
- Hernia nukleus pulposus (terjepitnya cakram tulang belakang)
- Stenosis tulang belakang (penyempitan saluran tulang belakang)
- Peradangan karena cedera
- Atau tekanan berlebih pada saraf oleh otot yang tegang atau jaringan lainnya.
Saraf kejepit dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk leher (cervical), punggung bawah (lumbal), dan panggul.
Gejalanya bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan penyebab saraf kejepit.
Penting untuk memahami penyebab dan gejala saraf kejepit dan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis jika Anda mengalami gejala yang mengindikasikan masalah saraf.
Diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai dapat membantu mengelola kondisi ini dan meringankan gejalanya.
Gejala dari Saraf Kejepit
Gejala saraf kejepit dapat bervariasi tergantung pada lokasi saraf yang terpengaruh dan penyebabnya.
Namun, ada beberapa gejala umum yang sering terkait dengan kondisi ini. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin timbul ketika seseorang mengalami saraf kejepit:
Nyeri
Nyeri adalah gejala paling umum dari saraf kejepit. Nyeri dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tajam, atau menjalar.
Nyeri ini sering kali mengikuti jalur saraf yang terjepit dan dapat dirasakan di area tertentu yang diinervasi oleh saraf tersebut.
Mati Rasa dan Kesemutan
Sensasi mati rasa atau kesemutan, juga dikenal sebagai paresestesia, dapat muncul di daerah yang diinervasi oleh saraf yang terjepit. Sensasi ini terjadi karena gangguan aliran sinyal saraf.
Baca Juga: Kanker Ovarium Penyakit Organ Kewanitaan Mematikan No 3 di Indonesia, Ini Gejala, dan Pengobatannya
Kelemahan Otot
Saraf yang terjepit dapat mempengaruhi kemampuan otot untuk berfungsi dengan baik, yang dapat mengakibatkan kelemahan atau ketidakmampuan menggerakkan bagian tubuh tertentu.
Berkurangnya Sensitivitas
Selain mati rasa dan kesemutan, sensitivitas kulit atau daerah lain yang diinervasi oleh saraf yang terjepit juga dapat berkurang.
Nyeri yang Menyebar
Terkadang, nyeri dari saraf kejepit dapat menjalar ke area lain yang tidak langsung terhubung dengan saraf yang terpengaruh.
Contohnya, saraf terjepit di punggung bawah bisa menyebabkan nyeri yang menjalar ke bokong atau tungkai.
Baca Juga: Jenis-Jenis Alergi Kulit yang Sering Dialami, Wajib Tahu Gejala dan Cara Penanganannya!
Ketidaknyamanan saat Bergerak
Gerakan tertentu atau aktivitas fisik dapat memperburuk gejala saraf kejepit. Aktivitas yang melibatkan gerakan yang berulang atau posisi yang memicu tekanan pada saraf bisa memperburuk nyeri.
Gangguan Fungsi Organ
Terkadang, saraf kejepit di daerah tertentu, seperti leher atau punggung, dapat menyebabkan gangguan fungsi organ yang diinervasi oleh saraf tersebut.
Misalnya, saraf kejepit di leher dapat mempengaruhi gerakan lengan dan tangan.
Penting untuk diingat bahwa gejala saraf kejepit dapat bervariasi antara individu, dan gejala yang Anda alami harus dievaluasi oleh dokter atau profesional medis untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
Jika Anda mengalami gejala yang mengindikasikan saraf kejepit, segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan nasihat dan perawatan yang diperlukan. ***