BERITA TREN – Mati batang otak mungkin masih asing bagi beberapa orang karena cukup jarang dibahas.
Batang otak sendiri adalah bagian bawah otak yang terhubung langsung dengan sumsum tulang belakang.
Bagian tersebut memegang peran penting dalam sistem pernapasan, tekanan darah, denyut jantung, gerakan, dan kesadaran.
Baca Juga: Kenali Gejala Stroke Sedini Mungkin dengan Memahami Slogan SeGeRa Ke RS
Lantas, setelah mengalami mati batang otak, bagaimana kondisi penderitanya apakah masih dapat bertahan hidup atau tidak?.
Tanda-Tanda Orang yang Mengalami Mati Batang Otak
Seperti halnya masalah kesehatan lain, orang yang mengalami kematian batang otak juga akan menunjukkan beberapa gejala.
Ahli medis akan mengetahui seseorang mengalami mati otak dengan melihat gejala-gejala berikut:
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Mati Batang Otak dan Penyebab-penyebabnya yang Perlu Diwaspadai
- Hilangnya kesadaran
- Saat dilakukan tes elektroensefalogram, otak tidak menunjukkan aktivitas sama sekali
- Mata tidak bergerak saat kepala digerak-gerakkan
- Pupil tidak merespon cahaya sama sekali
- Tidak ada reaksi terhadap rasa sakut
- Saat ventilator dimatikan, pasien tidak bisa bernapas
- Mata tidak berkedip ketika mata disentuh
Dokter akan memastikan diagnosa dengan melihat gejala-gejala yang muncul dan melakukan serangkaian tes.
Tes-tes yang umumnya dijalankan berupa tes elektroensefalogram (EEG), CT scan, MRI, USG doppler, dan EKG.
Apakah Orang yang Mati Batang Otak Bisa Sembuh?
Orang yang mengalami kematian batang otak hanya dapat bertahan selama ventilator dipasang.
Tanpa ventilator, suplai darah dan oksigen akan terhenti sehingga pasien tidak bisa sadar.
Dapat disimpulkan bahwa orang yang mati batang otak tidak dapat sembuh seperti sediakala.
Pihak keluarga harus menerima kepergian orang tersayangnya, sebab meski dipasang ventilator tetapi kemungkinan untuk sembuh sangat kecil bahkan tidak mungkin.***