BERITA TREN – Dalam Islam, dikenal dengan istilah istidroj yang umumnya menimpa orang-orang Islam yang lalai.
Bukan berupa cobaan berat, istidroj malah berupa kenikmatan melalaikan. Maksudnya adalah kenikmatan tersebut malah menjauhkan seseorang dari Allah SWT.
Mengenai istidroj sendiri sudah dibahas dalam Al Quran, salah satunya di QS. Al An’am ayat 44 yang lafadz dan maknanya sebagai berikut:
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ
Baca Juga: Begini Tata Cara Melaksanakan Shalat Tolak Bala di Hari Rabo Wekasan!
Terjemah ayat: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)
Berdasarkan penjelasan Tafsir Al Azhar Jilid 3 terkait dengan ayat di atas, istidroj diartikan sebagi orang yang dikeluarkan dari garis lurus kebenaran tanpa disadari oleh orang bersangkutan.
Lebih lanjutnya, dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali juga diterangkan bahwa istidroj adalah pembiaran kaarena tidak mau berhenti melakukan maksiat kepada Allah SWT.
Baca Juga: Bacaan Doa Tolak Bala Rebo Wekasan Lengkap dengan Lafadz Latin dan Terjemahnya
Dalam buku berjudul Demi Masa, Malik Al-Mughits menjelaskan bahwa istidroj adalah pemberian kesenangan pada orang-orang yang dimurkai oleh Allah SWT agar mereka terus lalai.
Bisa disimpulkan bahwa istidroj merupakan bentuk hukuman Allah SWT yang diberikan kepada orang-orang lali. Hal ini sesuai dengan penjelasan di dalam QS. al-Qalam ayat 44 berikut:
فَذَرْنِى وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ ۖ سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
Terjemah ayat: “Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,” (QS. al-Qalam: 44)
Baca Juga: Jadwal Rebo Wekasan 2023 dan Amalan yang Dianjurkan untuk Dilakukan
Setelah mendengar penjelasan mengenai istidroj, orang mukmin pasti merasa takut kalau-kalau mereka sedang merasakannya.
Sedangkan oara ahli maksiat yang hatinya telah dimatikan oleh Allah SWT malah merasa tenang apalagi dengan kebahagiaan dunia yang saat ini dinikmatinya.
Agar tidak terlena dengan gemerlap dunia yang menyilaukan, ketahui perbedaan antara istidroj dan kesenangan yang datang dari kemurahan Allah SWT.
Baca Juga: Keutamaan Sedekah Subuh yang Masih Jarang Disadari Banyak Orang
Perhatikan baik-baik bagaimana tingkat kedekatanmu dengan Allah SWT. Lihat apakah kamu merupakan orang yang senang melanggar larangan Allah atau tidak.
Jika termasuk orang yang senang melanggar perintah Allah dan melakukan seluruh larangan-Nya, maka kenikmatan yang dirasakan bisa jadi adalah istidroj.
Sebagai umat Islam, sangat penting untuk menyadari perilaku yang mengarah ke perbuatan dosa agar hati tetap diarahkan dalam ketaatan. ***