BERITA TREN – Menjelang bulan Ramadhan umat muslim banyak yang melakukan ziarah kubur ke makam orang tua, keluarga atau makam para wali dan orang-orang shaleh.
Aktivitas ziarah kubur tersebut seolah tidak lepas dari kebiasaan masyarakat terutama muslim di Indonesia, baik dilakukan secara pribadi ataupun rombongan melalui kelompok-kelompok kajian.
Namun ada juga kelompok masyarakat yang memandang jika ziarah kubur menjelang Ramadhan hanya seremonial dan kegiatan yang berlebihan.
Baca Juga: Dugaan Kuat Amanda Manopo Tertangkap Kamera Sedang Menghisap Rokok: Manusia Tidak Ada yang Sempurna
Melihat fenomena tersebut beginilah penjelasan perkara berziarah kubur menurut Ustadz Abdul Somad. Dilansir dari tayangan YouTube tim BeritaTren.com yang telah meringkasnya agar mudah diberitakan.
Menurut UAS tidak ada ikhtilaf atau perdebatan dalam hukum ziarah kubur, karena baik Imam Maliki, Hambali, Syafi’I maupun Hanafi semuanya membolehkanya.
Pada zaman awal-awal islam ziarah kubur memang dilarang, hal ini berkaitan dengan Q.S At-Takatsur, yang menggambarkan prilaku orang-orang Qurais yang berziarah kubur dengan kesombongan.
UAS juga menegaskan, setelah ziarah kubur dapat melembutkan hati, meneteskan air mata serta mengingatkan kepada kematian maka hukum yang melarang tersebut terhapus.
“maka kata Nabi Fazuruha, silahkan lah kamu mau berziarah kubur” ujar Ustadz Abdul Somad.
Setelah islam membolehkan ziarah kubur Nabi Muhammad SAW pergi menziarahi makam ibunya Aminah dan ayahnya Abdullah.
Rosulullah SAW juga sebelum wafat menyempatkan berziarah ke makam sahabat-sahabat di Uhud.
Baca Juga: Joget Rungkad Arya Saloka Bikin Salfok, Amanda Manopo atau Putri Anne yang Akan Join?
Sehingga berdasarkan hadist qouli (perkataan) dan hadist fi’ili (perbuatan) seperti yang dipaparkan diatas, menunjukan tentang disunahkanya berziarah kubur ke makam kerabat dan orang-orang beriman.
Sementara secara waktu untuk melakukan ziarah kubur, dijelaskan oleh UAS jika Nabi SAW tidak pernah menyebutkan waktu tertentu, sehingga boleh kapan saja, termasuk menjelang Ramadhan atau pun di hari Idul Fitri.
Adapun sebuah hadist yang melaknat perempuan yang berziarah kubur, berdasarkan kronologisnya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Ini Dia Profil Biodata Lina Mukherjee Lengkap, Disebut Makan Babi Hanya Demi Sebuah Konten
Perempuan tersebut kehilangan putra yang dicintainya, kemudian terus sepanjang hari menziarahi makam anaknya tersebut, sehingga hatinya semakin sedih.
Ada pula perempuan yang suaminya meninggal, dan tanpa batas waktu berziarah ke makam suaminya sampai dirinya semakin berduka.
Dikarenakan ratapanya tersebut Nabi SAW melaknat mereka yang berziarah kubur untuk mempersedih-sedih dirinya.
Sementara ziarah kubur yang didalamnya ada niat ingin mengambil pelajaran tentang kematian, maka dianjukan dalam islam, menurut Ustadz Abdul Somad.
Berkaitan Ziarah kubur menjelang bulan Ramdhan, adalah untuk persiapan dalam memasuki bulan suci yang penuh kemualiaan.
Dimana saat berziarah kubur, hati kita mengingat kematian dan akan menambah ke-khusyuk-an dalam menjalankan ibadah Ramadhan.
Baca Juga: Simulasi Pinjaman BRI KUR 100 Juta: Inilah Tabel Angsuran dengan Pilihan Suku Bunga 6 dan 7 Persen
“Seakan-akan inilah Ramadhan yang terakhir” ungkap UAS dalam ceramahnya tersebut.***