BERITA TREN – Makan sahur adalah sebuah amalan sunah di bulan Ramadhan. Rosululloh saw menganjurkan kita untuk melaksanakan sahur karena banyak keberkahan di sana.
Selain itu amalan sunah lainya adalah mengakhirkan waktu makan sahur yaitu mendekati waktu fajar sebelum Imsak.
Mengakhirkan waktu makan sahur adalah hal yang dicontohkan oleh Rosululloh saw dan dianjurkan untuk damalkan oleh kita.
Baca Juga: 15 Ucapan Buka Puasa Lucu dan Gokil Bikin Semangat: Jalin Silaturahmi Lebih Dekat dan Lebih Cair
Dari sekian banyak amalan sunah di bulan Ramadhan, menjalankan makan sahur adalah amalan yang perlu untuk diperhatikan dengan baik karena dilakukan setiap hari sepanjang bulan.
Karena itulah terkadang kita menyikapi makan sahur hanyalah sebuah pola makan yang dipindahkan waktunya saja.
Secara aktivitas fisik memang tidak ada salahnya, namun sebagai umat islam tentu harus memiliki orientasi yang lebih dalam menyikapi makan sahur.
Baca Juga: Hukum Orang Puasa Ramadhan Padahal Memiliki Hutang Puasa: Inilah Penjelasan Lengkapnya
Banyak keutamaan dan keberkahan di waktu sahur. Selalu niatkan dalam hati jika makan sahur adalah sebuah amalan sunah di bulan Ramadhan.
Karena hal tersebutlah saat makan sahur bukanlah ajang balas dendam untuk makan sebanyaknya agar disiang hari tidak merasa lapar.
Justru sebaliknya Rasululloh mencotohkan hanya dengan memakan kurma dan air putih sudah cukup menjadi hidangan makan sahur.
Baca Juga: Kumpulan 250+ Twibbon Ramadhan 2023 1444 H Aesthetic Cocok Digunakan SIapa Saja untuk Sambut Puasa
Dengan kata lain menurut ustadz Khalid Basalamah, jika saat makan sahut tidak boleh berlebih-lebihan, makanlah secukupnya.
Terlalu banyak makan saat sahur hanya akan membuat badan menjadi lemas dan malas untuk melakukan ibadah lainya di bulan Ramadhan.
Sedangkan mengakhirkan waktu makan sahur juga merupakan amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan.
Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit dia berkata:
Baca Juga: Simak! Niat Puasa Ramadhan dan Artinya: Niat Harian dan Sebulan Penuh Arab dan Latin
“Kami makan sahur bersama Rasululloh SAW. Kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan sholat.”
Rasululloh SAW mencotohkan makan sahur di waktu yang mendekati waktu fajar atau jika saat ini bertepatan dengan berkumandangnya adzan subuh.
Namun dalam hal ini para ulama membatasi waktu makan sahur dengan adanya waktu imsak, ini dilakukan untuk menghindari kebablasan saat makan sahur yang melebihi waktu subuh.
Anas bin Malik berkata: “Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan sholat fajar)?”
Zaid bin Tsabit berkata: “(Seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca) 50 ayat”.***