BERITA TREN – Setiap surah dalam Al-Quran memiliki alasan tersendiri mengapa diturunkan, termasuk menjadi peringatan bagi manusia dan bukti adanya surga dan neraka.
Seperti surah lain, Surah Ali Imaran ayat 190 juga ada penyebab penurunannya atau biasa disebut dengan asbabun nuzul.
Bukan hanya membaca maknanya, agar lebih mendalami isi per-ayat surah di dalam Al-Quran juga perlu mengetahui maksud dan tujuan ayat tersebut diturunkan.
Baca Juga: Apakah Puasa 11 Asyura Disunnahkan? Temukan Penjelasan Lengkapnya di Sini
Bunyi Surah Al Imran Ayat 190
Surah Al Imran termasuk surah di dalam Al-Quran yang terkenal dengan kisah keluarga Imran yang taat dengan perintah Allah SWT.
Karena turun saat Rasulullah hijrah ke Kota Madinah, Surah Al Imran termasuk surah Madaniyah yang terdiri dari 200 ayat. Berikut lafadz surah Al Imran ayat 190-191:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Lafadz latin: Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la’āyātil li’ulil-albāb(i).Al-lażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu‘ūdaw wa ‘alā junūbihim wa yatafakkarūna fi khalqis-samāwāti wal-arḍ(i), rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā(n), subḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār(i).
Terjemah: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.
Asbabun Nuzul Surah Al Imran Ayat 190-191
Sekilas mengenai asbabun nuzul, istilah tersebut diartikan sebagai sebab-sebab turunnya wahyu
Berdasarkan riwayat dari Aisyah RA, turunnya surah Ali Imran ayat 190 yaitu ketikdan Rasulullah SAW sedang melaksanakan ibadah.
Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Aisyah RA, “Wahai Aisyah, malam ini saya beribadah kepada Allah.”
Aisyah RA menjawab, “Saya senang jika Rasulullah berada di sampingku. Saya senang melayani kemauan dan kehendaknya.” Hingga Rasulullah pun bergegas untuk beribadah.
Rasulullah SAW bangun kemudian mengambil wudhu untuk mensucikan hadats kecil, setelahnya barulah melaksanakan shalat.
Dalam shalatnya, Rasulullah SAW menangis karena merenungi makna dalam ayat Al-Qur’an yang sedang dibacanya.
Saat tiba waktu subuh, Bilal yang berniat mengumandangkan adzan dikejutkan oleh suara tangis Rasulullah SAW, Bilal-pun bertanya “Wahai Rasulullah! Mengapa Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang?”
Pada keterangan berikutnya, Rasulullah SAW bersabda “Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca ini tanpa memikirkan dan merenungkan makna ayat-ayat tersebut.”
Baca Juga: Mengapa Hewan dan Manusia Mengalami Pertumbuhan dan Perkembangan? Begini Penjelasannya
Berdasarkan hadits tersebut, bisa disimpulkan bahwa Rasulullah SAW mengajak untuk merenungi pergantian siang dan malam, matahari terbit hingga tenggelam, perbedaan durasi siang dan malam.
Semuanya hanya bisa terjadi atas Izin Allah SWT yang Maha Agung dan Maha kuasa. ***