BERITA TREN – Banyak fenomena di masyarakat yang memanfaatkan bulan Syawal untuk melangsungkan pernikahan.
Hal ini terjadi karena adanya pandangan yang menganggap Syawal adalah salah satu bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan.
Lalu sebenarnya kapan waktu-waktu yang baik untuk melangsungkan pernikahan menurut ajaran islam.
Baca Juga: Kullu Aamin Wa Antum Bi Khair Artinya Apa? Berikut Penjelasan dan Makna Sebenarnya
Ustadz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan jika dalam islam tidak ada ketentuan dalam menetapkan waktu yang baik untuk melangsungkan pernikahan.
Nabi Muhammad saw tidak pernah mengkhususkan bulan tertentu untuknya, sehingga sepanjang bulan adalah waktu yang baik untuk menunaikan syariat agama tersebut.
Namun menurut Ustadz Syafiq Riza jika zaman dahulu masyarakat beranggapan bahwa menikah di bulan Syawal adalah sebuah bentuk kesialan.
Karena hal inilah Aisyah radhiallahu anha ingin meluruskan pandangan tersebut, dan mengambil bulan Syawal untuk menikah dengan Rasulullah SAW.
Dari apa yang dilakukan Aisyah radhiallahu anha tersebut maka runtuhlah mitos tentang kesialan menikah di bulan Syawal.
Rumah tangga Aisyah dengan Nabi SAW merupakan biduk pernikahan yang paling romantis sepanjang sejarah.
Serta Aisyah juga berhasil membuktikan jika dirinya adalah wanita dan istri yang sangat berbahagia dan beruntung meskipun menikah di bulan Syawal.
Dari kisah inilah akhirnya sebagian umat islam memilih bulan Syawal untuk melangsungkan pernikahanya, karena Aisyah dan Nabi Muhammad menikah pada bulan tersebut.
Tetapi pada dasarnya tidak ada anjuran secara khusus dari Nabi SAW untuk menjadikan Syawal sebagai bulan yang baik untuk menikah, karena semua bulan adalah waktu yang baik.
Sedangkan waktu yang baik untuk melangsungkan pernikahan muncul dari pandangan-pandangan sosial di masyarakat.
Dan selama pandanganya tidak bertentangan dengan ajaran islam dan tidak mengandung unsur kemusyrikan maka hal itu diperbolehkan.
Pada umumnya dasar untuk menentukan waktu terbaik adalah terkait kesiapan finansial, kesiapan waktu, kesehatan dan lain-lain.
Baca Juga: Waspada 4 Tanda Kamu Tidak Bahagia dengan Hubungan Pernikahan, Nomor 4 Tidak Sedikit yang Mengalami!
Ustadz Syafiq Riza juga berpesan untuk tidak melibatkan hawa nafsu yang berlebihan dalam menentukan waktu yang baik tersebut.
Misalnya karena ingin menyelenggarakan pernikahan yang mewah sehingga memberatkan, dan akhirnya menunda-nunda amalan ibadah yang baik.
Tujuan utama dari pernikahan adalah membina hubungan yang sakinah, mawadah dan warohmah, sehingga urusan walimah dan aksesoris lainya adalah sebagai pelengkap saja.***