BERITA TREN – Penerima zakat fitrah merupakan bagian yang sangat penting dalam praktik berbagi rezeki umat Muslim.
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu pada bulan Ramadan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan.
Sebagai penerima zakat fitrah, mereka menerima bantuan yang tidak hanya mengisi perut, tetapi juga menyentuh hati dengan kebaikan dan kasih sayang.
Baca Juga: Mandi Siang Hari Ketika Puasa Ramadhan Apakah Batalkan Puasa? Buya Yahya Jelaskan Begini
Penerima zakat fitrah merupakan golongan yang berhak menerima zakat ini sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Mereka umumnya adalah fakir miskin, yatim piatu, orang yang terlilit utang, dan mereka yang tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok mereka sendiri serta keluarga mereka.
Zakat fitrah memberi mereka kesempatan untuk merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat merayakan Idul Fitri, yang seharusnya menjadi momen yang penuh sukacita bagi setiap Muslim.
Baca Juga: Sedang Sakit di Ramadhan? Bacaan Doa Kesembuhan Diri Sendiri Arab dan Artinya, Segera Amalkan
Siapa Penerima Zakat Fitrah?
Zakat Fitrah merupakan salah satu bentuk zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam pada bulan Ramadan.
Zakat ini memiliki tujuan khusus untuk membersihkan jiwa dan meningkatkan kesadaran sosial serta kemanusiaan.
Baca Juga: Kultum Ramadhan: Tujuan Menjaga Pola Makanan di Bulan Ramadhan, Ibadah Lancar dan Lebih Maksimal
Di dalam Islam, penerima zakat fitrah termasuk dalam golongan yang berhak menerimanya ditetapkan oleh Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Al-Quran menjelaskan mengenai penerima zakat dalam surah At-Tawbah (9:60), Allah SWT berfirman:
“إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ”
“Innamā aṣ-ṣadaqātu lilfuqarā’i wal-masākīni wal-‘āmilīna ‘alaihā wal-mu’allafati qulūbuhum wa-fir-riqāb-i wal-ghārimīna wa-fī sabīli Llāhi wa-ibni s-sabīli, farīḍatan mina Llāhi, wa-Llāhu ‘Alīmun Hakīm.”
“Sesungguhnya (yang berhak menerima) sedekah-sedekah itu hanyalah untuk fakir miskin, orang-orang yang berkerja dalam hal-hal yang diperintahkan (untuk mengumpulkan dan menyalurkan), para mu’allaf (orang-orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk memperkuat iman mereka), untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk (memberi makan) orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Baca Juga: Seberapa Lama Sebaiknya Durasi Olahraga Saat Puasa Ramadhan Dilakukan? Cek Lengkapnya di Sini!
Dari ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa penerima zakat fitrah termasuk dalam kategori fakir miskin, yang mencakup mereka yang tidak memiliki cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Selain ayat Al-Quran, hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan petunjuk yang jelas mengenai penerima zakat fitrah.
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:
Baca Juga: TOLONG PAHAMI! 3 Keutamaan Sholat Tahajud di Ramadhan, Amalkan agar Hati Tenang
“Perintahlah mereka (umat Islam) untuk membayar zakat fitrah, yakni satu sha’ (sekitar 2,5-3 kg) dari tamar atau satu sha’ dari jelai, kepada orang-orang miskin di antara mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita memahami bahwa zakat fitrah harus diberikan kepada orang-orang miskin di antara umat Islam.
Penerima zakat fitrah memiliki peran penting dalam menjaga keadilan sosial dan kesejahteraan umat.
Baca Juga: 5 Keutamaan Shalat Tarawih, Ibadah Khusus Bulan Ramadhan yang Berlipat Ganda Ganjaran
Dengan memberikan zakat fitrah kepada mereka yang membutuhkan, umat Islam dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.
Zakat fitrah juga membantu memastikan bahwa semua anggota masyarakat memiliki akses ke kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan pakaian, terutama selama bulan Ramadan yang merupakan bulan penuh berkah.
Namun demikian, kita juga harus memahami bahwa penerima zakat fitrah bukanlah satu-satunya kategori yang berhak menerima zakat.
Ada beberapa golongan lain yang juga berhak menerima zakat, seperti orang-orang yang berhutang, orang yang sedang dalam perjalanan, para mu’allaf, dan mereka yang berjuang di jalan Allah.
Pemberian zakat fitrah tidak hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga merupakan manifestasi dari rasa kepedulian dan empati umat Islam terhadap sesama.
Dengan memberikan zakat fitrah, umat Islam dapat merasakan kebahagiaan dan keberkahan yang lebih besar dalam menjalani ibadah Ramadan.
Dalam praktiknya, pemberian zakat fitrah dapat dilakukan melalui berbagai lembaga amil zakat atau langsung kepada orang-orang yang membutuhkan.
Penting untuk memastikan bahwa zakat fitrah disalurkan dengan cara yang paling efektif dan transparan untuk memastikan manfaatnya sampai kepada penerima dengan tepat.
Dengan mengikuti petunjuk Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW, umat Islam diharapkan untuk melaksanakan kewajiban mereka dalam memberikan zakat fitrah dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab, sehingga dapat memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Selama Puasa: Tips Penting untuk Mengatasi Anemia Pada Saat Puasa Ramadhan
Dengan memberikan zakat pada penerima zakat fitrah yang tepat, diharapkan dapat berdampak besar pada mereka yang membutuhkan.***