BERITA TREN – Untuk kamu yang sedang mencari jawaban dari soal jelaskan mengenai perkembangan miai masa pemerintahan Jepang.
Kamu bisa tau jawaban dari soal jelaskan mengenai perkembangan miai masa pemerintahan Jepang di artikel ini.
Baca jawaban dari soal jelaskan mengenai perkembangan miai masa pemerintahan Jepang ini sampai selesai ya.
Baca Juga: Mengapa Penulisan Proposal Harus dibuat Sebaik Mungkin? Begini Jawabannya
Perkembangan praktik miai di Jepang selama masa pemerintahan Jepang mengalami beberapa perubahan penting.
Miai adalah sebuah praktik perjodohan tradisional di Jepang yang melibatkan pertemuan yang diatur antara dua individu yang berpotensi menjadi pasangan suami istri.
Dalam proses ini, seorang perantara (nakodo) memainkan peran penting dalam mencari pasangan yang cocok.
1. Aspek Seleksi
Dalam miai, calon pasangan dan keluarganya dinilai berdasarkan kriteria yang lebih luas, yang bertujuan untuk menentukan kesesuaian dan keseimbangan pernikahan.
Kriteria ini meliputi tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, daya tarik fisik, agama, status sosial, dan hobi.
Garis keturunan juga sangat penting, dengan adanya kekhawatiran akan penyakit keturunan seperti epilepsi, neurosis, atau penyakit mental.
Status sosial juga berperan dalam seleksi calon, dengan idealnya kedua calon dan keluarganya memiliki status sosial yang setara.
2. Praktik Historis dan Diskriminasi
Miai historis dikritik karena mempromosikan hubungan patriarkal dengan struktur kekuasaan tradisional dan pembagian kerja yang jelas antara laki-laki dan perempuan.
Terdapat juga diskriminasi rasial, kelas, dan genetik dalam proses omiai, termasuk diskriminasi terhadap orang Korea kelahiran Jepang, kelompok burakumin (kelompok masyarakat yang dulunya dianggap sebagai kasta terendah), dan keturunan orang-orang yang terpapar radiasi dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
3. Evolusi Miai Pasca-Perang
Setelah periode pasca-perang, praktik miai mengalami perubahan.
Baca Juga: Sebutkan Tiga Tujuan dari Interpretasi Data dalam Sebuah Penelitian: Ini Dia Jawabannya
Sebagian besar pernikahan Jepang yang terjadi sebelum periode pasca-perang diatur melalui miai.
Namun, sejak itu, mayoritas orang Jepang lebih memilih pasangan hidup berdasarkan hubungan romantis daripada melalui miai.
Meskipun praktik miai masih terus berlangsung hingga saat ini, tetapi skala dan metodenya telah berubah, dengan peran perusahaan perjodohan khusus yang lebih menonjol dalam prosesnya.
Baca Juga: Budaya Apa Saja Yang dimiliki Oleh Bangsa Indonesia? Berikut Penjelasannya
4. Miai Modern
Dalam miai modern, peran nakodo sering kali diambil alih oleh agensi perjodohan.
Orang-orang yang kesulitan menemukan pasangan melalui cara tradisional atau kencan online dapat memanfaatkan jasa ini.
Pengguna layanan ini biasanya membayar biaya untuk mendaftar sebagai anggota dan kemudian diperkenalkan dengan calon pasangan yang memenuhi kriteria yang mereka inginkan.
Baca Juga: Apa Yang dimaksud dengan Kearifan Lokal? Temukan Penjelasannya Disini
Secara keseluruhan, miai merupakan bagian penting dari sejarah dan budaya pernikahan di Jepang, menunjukkan bagaimana praktik sosial dan nilai-nilai dapat berevolusi seiring berubahnya konteks sosial dan politik.
***