BERITA TREN-Sistem Ekonomi Terpimpin (SET) merupakan periode penting dalam sejarah ekonomi Indonesia yang berlangsung dari tahun 1965 hingga 1966.
Di masa itu, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengambil alih kontrol ekonomi dengan tujuan mencapai kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga: Jelaskan Kedudukan Presiden Menurut UUD 1945! Kedudukan Presiden dalam Konstitusi Republik Indonesia
Namun, SET pada akhirnya mengalami kegagalan yang mengakibatkan krisis ekonomi yang parah.
Artikel ini bertujuan untuk menelusuri jejak kegagalan SET dengan mengupas berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kejatuhannya.
Faktor-faktor Kegagalan Sistem Ekonomi Terpimpin:
Ketidakjelasan Visi dan Misi
SET tidak memiliki visi dan misi yang jelas dan terukur.
Hal ini mengakibatkan kebijakan ekonomi yang tidak terarah dan tidak konsisten, sehingga sulit untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Sentralisasi Pengambilan Keputusan
SET memusatkan pengambilan keputusan ekonomi di tangan pemerintah.
Baca Juga: Teori Evolusi: Mitos atau Fakta? Membongkar Kontroversi di Balik Teori Revolusioner
Hal ini mengakibatkan birokrasi yang kaku dan lamban, serta menghambat inovasi dan kreativitas dalam sektor swasta.
Pengambilalihan Perusahaan Swasta
Pengambilalihan perusahaan swasta oleh pemerintah secara besar-besaran mengakibatkan hilangnya insentif bagi para pengusaha untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya.
Hal ini memperlambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk efisiensi.
Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan
Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan merajalela di masa SET.
Hal ini mengakibatkan banyak dana yang dikorupsi dan tidak digunakan untuk tujuan yang seharusnya, sehingga memperburuk kondisi ekonomi.
Inflasi yang Tinggi
Inflasi yang tinggi melanda Indonesia di masa SET.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pencetakan uang yang berlebihan, kontrol harga yang tidak efektif, dan kurangnya pasokan barang dan jasa.
Utang Luar Negeri yang Besar
Utang luar negeri Indonesia meningkat pesat di masa SET.
Hal ini disebabkan oleh pengeluaran pemerintah yang besar untuk membiayai berbagai proyek pembangunan dan untuk membeli kebutuhan pokok rakyat.
Bencana Alam
Bencana alam seperti banjir dan kekeringan juga turut memperburuk kondisi ekonomi di masa SET.
Bencana alam ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan gagal panen, sehingga memperparah kekurangan pangan dan memperburuk inflasi.
Ketidakpercayaan Masyarakat
Masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan SET.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kegagalan ekonomi, korupsi, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Dampak Kegagalan Sistem Ekonomi Terpimpin:
Kegagalan SET mengakibatkan berbagai dampak negatif bagi Indonesia, di antaranya:
- Krisis ekonomi yang parah dengan inflasi yang tinggi, kekurangan pangan, dan kemiskinan yang meluas.
- Penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi.
- Meningkatnya utang luar negeri.
- Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
- Ketidakstabilan politik dan keamanan.
Kesimpulan:
Baca Juga: 3 Unsur Dasar Persamaan Akuntansi: Aktiva, Kewajiban, dan Modal
Sistem Ekonomi Terpimpin merupakan periode kelam dalam sejarah ekonomi Indonesia.
Kegagalan SET disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakjelasan visi dan misi, sentralisasi pengambilan keputusan, pengambilalihan perusahaan swasta, korupsi, inflasi yang tinggi, utang luar negeri yang besar, bencana alam, dan ketidakpercayaan masyarakat.
Kegagalan SET mengakibatkan berbagai dampak negatif bagi Indonesia, di antaranya krisis ekonomi, penurunan pertumbuhan ekonomi, meningkatnya utang luar negeri, hilangnya kepercayaan masyarakat, dan ketidakstabilan politik dan keamanan.
Penutup:
Mempelajari kegagalan Sistem Ekonomi Terpimpin memiliki nilai yang penting bagi Indonesia.
Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan SET, kita dapat menghindari kesalahan yang sama di masa depan dan membangun sistem ekonomi yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan.