BERITA TREN-Masyarakat, lebih dari sekadar kumpulan manusia yang hidup berdampingan, adalah sebuah entitas sosial yang kompleks dengan jalinan interaksi, budaya, dan nilai-nilai yang tertanam kuat.
Memahami pengertian terminologis masyarakat bagaikan menyelami samudra luas penuh makna dan esensi.
Baca Juga: Jelaskan Apa yang Dimaksud dengan Perlindungan dan Penegakan Hukum!
Menyingkap Tabir Makna: Definisi Terminologis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masyarakat didefinisikan sebagai “sejumlah manusia yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan”.
Definisi ini melukiskan gambaran masyarakat sebagai kelompok yang tidak hanya hidup berdekatan, tetapi juga terikat oleh kebudayaan yang sama.
Para ahli sosiologi memperkaya definisi ini dengan menekankan pada aspek interaksi, organisasi, dan sistem hidup bersama.
Koentjaraningrat, seorang sosiolog ternama Indonesia, mendefinisikan masyarakat sebagai “suatu kelompok manusia yang hidup bersama, bercampur dalam waktu cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”.
Definisi ini mencerminkan bahwa masyarakat bukan sekadar kumpulan individu yang acak, tetapi sebuah sistem yang terstruktur dengan norma, pranata, dan institusi yang mengatur kehidupan bersama.
Masyarakat memiliki identitas dan tujuan bersama, serta mampu beradaptasi dan berkembang seiring waktu.
Lebih dari Sekadar Kumpulan Individu: Ciri-Ciri Esensial Masyarakat
Masyarakat tidak hanya dibedakan berdasarkan lokasi geografis, tetapi juga memiliki ciri-ciri esensial yang membedakannya dari kelompok lain. Ciri-ciri ini meliputi:
- Kehidupan Bersama: Masyarakat hidup bersama dalam waktu yang cukup lama, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
- Kesatuan Sosial: Masyarakat memiliki identitas dan tujuan bersama, serta merasa terikat oleh norma dan nilai-nilai yang sama.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 28 Pembelajaran 3, Hitung Satuan Persegi
- Sistem Hidup Bersama: Masyarakat memiliki sistem pengaturan sosial yang mengatur perilaku anggotanya, seperti norma, pranata, dan institusi.
- Kebudayaan: Masyarakat memiliki kebudayaan yang diwariskan dan dipraktikkan oleh anggotanya, termasuk bahasa, adat istiadat, dan tradisi.
- Stratifikasi: Masyarakat umumnya memiliki stratifikasi sosial, yaitu pembedaan kelas atau status berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti kekayaan, pekerjaan, atau pendidikan.
Memahami Makna Lebih Dalam: Perspektif Berbeda tentang Masyarakat
Para ahli sosiologi memiliki perspektif yang berbeda dalam memahami masyarakat. Beberapa perspektif utama meliputi:
- Fungsionalisme: Perspektif ini melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas.
- Konfliktualisme: Perspektif ini melihat masyarakat sebagai arena pertarungan antar kelas atau kelompok sosial dengan kepentingan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Sistem Kekerabatan Parental? Ini Definisi dan Contoh Sukunya
- Interaksionisme Simbolik: Perspektif ini melihat masyarakat sebagai hasil dari interaksi simbolik antara individu, di mana makna dan realitas sosial dikonstruksikan melalui bahasa dan simbol.
Kesimpulan: Masyarakat sebagai Entitas Dinamis dan Kompleks
Masyarakat bukan sekadar kumpulan manusia yang hidup berdampingan, tetapi sebuah entitas sosial yang kompleks dengan jalinan interaksi, budaya, dan nilai-nilai yang tertanam kuat.
Memahami pengertian terminologis masyarakat bagaikan menyelami samudra luas penuh makna dan esensi.
Masyarakat terus berkembang dan berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan sosial.
Memahami masyarakat secara terminologis membantu kita untuk memahami dinamika sosial, kompleksitas budaya, dan peran individu dalam membangun komunitas yang adil dan sejahtera.