BERITA TREN – Materi IPS untuk kelas 9 SMP halaman 48 akan membahas tentang soal pengayaan.
Soal pengayaan ini berisi pembahasan seputar tradisi Mappalette Bola di Bugis.
Pada kunci jawaban IPS kelas 9 SMP halaman 48 tentang tradisi Mappalette Bola di Bugis akan diulas secara ringkas dan rinci.
Nantinya adik-adik kelas 9 SMP dapat menggunakan kunci jawaban IPS halaman 48 Ini sebagai panduan untuk menjawab pertanyaan yang ada.
Namun sebaiknya sebelum melihat kunci jawaban IPS kelas 9 SMP halaman 48, ini alangkah baiknya adik-adik menjawab terlebih dahulu pertanyaan tersebut.
Jika merasa kesulitan maka adik-adik juga dapat meminta bantuan kepada orang tua atau kakak di rumah.
Setelah itu barulah adik-adik dapat mencocokkan jawaban yang adik-adik punya dengan kunci jawaban IPS kelas 9 SMP halaman 48 berikut ini.
Dalam hal ini kunci jawaban IPS kelas 9 halaman 48 tentang tradisi Mappalette Bola di Bugis tersebut tidak mutlak mengandung kebenaran seutuhnya.
Dikutip BERITA TREN dari channel YouTube Media Pembelajaran pada 2 Juli 2024, inilah kunci jawaban IPS kelas 9 SMP halaman 48 pengayaan tentang tradisi Mapalette Bola di Bugis.
PENGAYAAN
Pertanyaan: Menurutmu apa hal menarik dari tradisi Mappalette Bola?
Jawab:
Menurut saya ada beberapa hal yang menarik dari tradisi Mappalette Bola, yaitu:
1. Semangat gotong royong
Tradisi ini menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi dari masyarakat Bugis. Warga desa akan saling membantu untuk memindahkan rumah tanpa memandang status sosial dan ekonomi.
2. Kearifan lokal
Tradisi ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Bugis. Tradisi ini telah berlangsung secara turun temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini.
3. Tradisi yang unik
Tradisi ini terbilang unik karena rumah yang dipindahkan adalah rumah adat Bugis yang terbuat dari kayu. Rumah adat ini biasanya memiliki berat puluhan ton, sehingga membutuhkan tenaga yang besar untuk dapat memindahkannya.
Pertanyaan: Apakah Sikap saling membantu masih ada di lingkungan masyarakat tempat tinggalmu?
Jawab:
Menurut saya sikap saling membantu masih ada di lingkungan masyarakat Tempat tinggal saya. Hal ini dapat terlihat dari berbagai kegiatan sosial yang sering dilakukan oleh masyarakat, seperti kerja bakti bakti sosial dan gotong royong.
Namun saya juga menyadari bahwa Sikap saling membantu ini semakin berkurang seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor individualisme, kesibukan dan pengaruh budaya asing.***