BERITA TREN – Jadi apa faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan Reformasi di Indonesia? simak jawabannya disini.
Tentu sebagian orang merasa penasaran apa faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan Reformasi di Indonesia.
Maka dari itu kamu bisa simak jawaban dari apa faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan Reformasi di Indonesia dibawah ini.
Gerakan Reformasi merupakan gerakan rakyat Indonesia pada masa Orde Baru yang menginginkan adanya perubahan politik, ekonomi, dan sosial.
Sejarah mencatat bahwa gerakan ini dipicu oleh berbagai faktor yang terjadi pada saat itu.
Mari kita jelajahi faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya Gerakan Reformasi di Indonesia.
Baca Juga: Jelaskan Cara Melakukan Awalan dalam Permainan Lompat Jauh! Terdapat 8 Step Penting Didalamnya
Faktor Politik & Hukum
Pemerintahan yang Panjang
Salah satu faktor penting yang memicu terjadinya Gerakan Reformasi di Indonesia adalah adanya kepemimpinan yang panjang.
Presiden Soeharto memimpin Indonesia selama 32 tahun sejak dikeluarkannya Supersemar pada tahun 1966 sampai dengan tahun 1998.
Dalam waktu yang lama ini, banyak kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Soeharto tidak sesuai dengan keinginan rakyat.
Baca Juga: Jelaskan Kondisi Sosial Masyarakat Indonesia Pada Masa Pasca Kemerdekaan! Ternyata Seperti Ini
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya ketidakpuasan dan keinginan untuk melakukan perubahan.
Adanya Praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
Faktor lain yang sangat mempengaruhi terjadinya Gerakan Reformasi di Indonesia adalah adanya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di pemerintahan.
KKN menjadi penyebab berbagai masalah yang terjadi pada masa Orde Baru seperti ketidakadilan hukum, kesejahteraan rakyat yang tidak merata, serta kebijakan-kebijakan yang merugikan masyarakat.
Ketidakpercayaan Terhadap Pemerintah
Akibat praktik KKN yang merajalela, rakyat Indonesia menjadi semakin tidak percaya kepada pemerintahan Soeharto.
Rakyat merasa bahwa pemerintah tidak memperhatikan kepentingan masyarakat, melainkan lebih memprioritaskan keuntungan bagi elit-elit politik.
Rakyat Ingin Pemerintahan yang Lebih Demokratis
Orde baru di bawah Soeharto dikenal sebagai pemerintahan yang otoriter dan tertutup.
Pemerintah tidak menerima kritik atau saran dari masyarakat sehingga tidak ada ruang untuk partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan politik.
Hal ini membuat rakyat Indonesia merasa ingin adanya pemerintahan yang lebih demokratis.
Faktor Ekonomi
Krisis Mata Uang dan Inflasi
Adanya krisis mata uang di Indonesia pada tahun 1998 menjadi faktor penting yang memicu terjadinya Gerakan Reformasi.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Tablet untuk Anak Sekolah, Sudah Dibekali Parental Control: Anak Aman Orang Tua Tenang
Saat itu, nilai tukar Rupiah mencapai Rp16.000,- dan terjadi inflasi yang menyebabkan harga kebutuhan pokok menjadi naik.
Akibatnya, rakyat Indonesia kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Faktor Sosial
Kerusuhan 13 dan 14 Mei 1998
Pengrusakan, Pembajakan, dan Anarkisme
Baca Juga: 3 Rekomendasi Tablet untuk Anak, Aman Tanpa Perlu Khawatir karena Ada Fitur Parenting Control
Kerusuhan pada tanggal 13 dan 14 Mei 1998 dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat yang merasa tidak puas dengan kondisi politik, ekonomi, dan sosial pada saat itu.
Aksi ini dilakukan secara terkoordinasi dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Namun, aksi ini juga disertai oleh adanya pengrusakan, pembajakan, dan tindakan anarkis yang merugikan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memanfaatkan Energi Air Menjadi Pembangkit Listrik? Begini Penjelasannya
Itulah tadi alasan dari apa faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan Reformasi di Indonesia yang bisa kita ketahui bersama.
***