BERITATREN – Berikut ini merupakan kunci jawaban PKN kelas 8 halaman 79 yang mungkin bisa membantu kamu untuk mengkoreksi jawaban.
Adanya kunci jawaban PKN kelas 8 halaman 79 ini diberikan kepada kamu para orang tua dan bisa juga guru.
Murid bisa melihat kunci jawaban PKN kelas 8 halaman 79 ini setelah selesai mengerjakannya dan mencoba mengkoreksi dengan ini.
Soal memang menjadi salah satu cara untuk belajar secara efektif dan juga memahami sesuatu dengan baik.
Soal juga berguna untuk kita belajar memecahkan suatu masalah dengan suatu yang kita tahu atau pelajari sebelumnya.
Bagi beberapa siswa, soal menjadi hal yang penting untuk mengingat suatu pengetahuan dibanding bacaan yang hanya sekedar kita baca saja.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 153, mencermati proposal dan menjelaskan isinya..
Dilansir BeritaTren.com dari berbagai sumber, berikut kunci jawaban PKN kelas 8 halaman 79 yang dapat disimak:
Setelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini.
1. Sultan Ageng Tirtayasa
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 135, Simak jawaban lengkapnya disini
2. Sultan Hasanuddin
3. Tuanku Imam Bonjol
4. Pangeran Diponegoro
5. Kapitan Pattimura
6. I Gusti Ketut Jelantik
Jawaban:
1. Sultan Ageng Tirtayasa
Baca Juga: Nama FF Spasi Kosong Pendek 2023 Terbaru yang Keren, Begini Cara Membuatnya
Dibawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, kerajaan Banten saat itu mencapai keemasannya.
Beliau memimpin Banten pada tahun 1651 hingga 1683.
Satu di antara kehebatan beliau adalah membuat pelabuhan Banten menjadi pelabuhan Internasional yang sanggup mengalahkan pelabuhan di Batavia.
Belanda tergerak untuk menguasainya lantaran melihat pelabuhan Banten yang sangat ramai .
Sultan Ageng Tirtayasa tentu menolak keras.
Baca Juga: LINK Twibbon Hari Korps Wanita Angkatan Laut ( KOWAL ) 2023 Unik, Keren dan Aesthetic
Beliau tidak ingin Belanda mengatur apapun yang terjadi di Kerajaan Banten.
Selain ingin menguasai pelabuhan Banten, Belanda dan VOC juga ingin memonopoli hasil perdagangan rakyat Banten.
Dua hal tersebut kemudian yang memicu peperangan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Belanda.
Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa berakhir pada 1683.
Baca Juga: Sinopsis Renai Flops Episode 4, Kebersamaan di Pemandian Air Panas, Mandi Bersama?
Beliau berhasil ditangkap di Batavia dan meninggal di dalam penjara.
2. Sultan Hasanuddin
Ketika Sultan Hasanuddin naik tahta, Belanda sedang gencar-gencarnya memperluas jajahanya ke Indonesia Timur.
Belanda ingin memonopoli seluruh perdagangan di Indonesia Timur termasuk di Kerajaan Gowa.
Saat itu Kerajaan Gowa adalah Kerajaan terbesar dan terhebat di Indonesia Bagian Timur.
Rakyat-rakyat Gowa cukup mampu karena mereka dapat melakukan perdagangan dengan bang-bangsa di luar negeri.
Sultan Hasanudin tentu menolak keingin VOC dan Belanda untuk memonopoli perdagangan di Kerajaan Gowa.
Hal ini menjadi penyebab meletusnya perang antara Belanda dan Kerajaan Gowa.
Baca Juga: Sinopsis Renai Flops Episode 2, Calon Pengantin?
Awalnya Belanda kesulitan karena Sultan Hasanudin mampu mempersatukan kerajaan-kerajan kecil di Sulawesi untuk melawan Belanda.
Namun karena kesalahan peralatan, Sultan Hasanudin dapat dikalahkan.
Beliau meninggal pada 16 Juni 1670.
Baca Juga: Sinopsis Renai Flops Episode 1, Sebuah Ramalan yang Nyata di Era Modern?
3. Tuanku Imam Bonjol
Nama Tuanku Imam Bonjol aslinya adalah Muhammad Syahab.
Beliau berasal dari suku Minangkabau di Sumatera Barat. Bersama kaum padri, Tuanku Imam Bonjol berperang melawan Belanda.
Peperangan antara Tuanku Imam Bonjol disebabkan karena Belanda ingin menguasai Sumatera Barat.
Baca Juga: Sinopsis 4-nin wa Sorezore Uso wo Tsuku Episode 11, Rikka Pulang Ke Luar Angkasa?
Meskipun pihak Tuanku Imam Bonjol kalah jauh dalam peralatan tempur tapi Belanda sangat kesulitan mengalahkan beliau.
Akhirnya didatangkan bantuan dari pulau Jawa dan Batavia.
Tuanku Imam Bonjol akhirnya menyerah pada 16 Agustus 1837.
Beliau ditangkap dan diasingkan ke Minahasa dan meninggal di tempat pengasingan tersebut.
Baca Juga: Sinopsis 4-nin wa Sorezore Uso wo Tsuku Episode 10, Perjalanan yang Sangat Menyenangkan
4. Pangeran Diponegoro
Perlawanan Pangeran Diponegoro disebabkan karena Belanda ikut campur urusan Kerajaan Yogyakarta.
Hal yang menyebabkan perlawanan Pangeran Diponegoro lainya adalah karena Belanda ingin membangun jalan yang melewati tanah makam raja-raja Jogja.
Akhirnya terjadilah perang antara Belanda dan Pangeran Diponegoro.
Baca Juga: UPDATE Harga BBM Pertamina Dex Januari 2023 Apakah Masih Sama dengan Bulan Desember? Cek Disini
Perang ini berlangsung cukup lama dan membuat Belanda bangkrut karena banyak sekali biaya yang dihabiskan untuk mengalahkan pangeran Diponegoro.
Akhirnya Pangeran Diponegoro ditangkap dengan cara licik Belanda di dalam sebuah perundingan.
Pangeran Diponegoro akhirnya diasingkan dan meninggal di Makasar pada 8 januari 1855.
5. Kapitan Pattimura
Kapitan Pattimura adalah tokoh perlawanan dari Ambon, Maluku.
Baca Juga: Sinopsis 4-nin wa Sorezore Uso wo Tsuku Episode 9, Cinta Hanya Akan Menimbulkan Luka
Perlawanan Kapitan Pattimura disebabkan oleh penjajahan Belanda yang membuat rakyat Ambon menderita.
Beliau akhirnya dapat dikalahkan oleh Belanda.
Setelah ditangkap Kapitan Pattimura dihukum mati pada 16 Desember 1817 di kota Ambon.
Saat meninggal umur beliau adalah 34 tahun.
Baca Juga: Boruto Episode 282 Kapan Rilis? Ternyata Ini Dia Jadwal Tayangnya
6. I Gusti Ketut Jelantik
I Gusti Ketut Jelantik merupakan perdana menteri atau patih Kerajaan Buleleng.
Tugas beliau adalah mewakili raja dalam mengurus Kerajaan Buleleng.
Pertempuran antara Kerajaan Buleleng melawan Belanda bermula ketika Belanda tidak terima dengan hukum yang berlaku mengenai status kapal yang karam di perairan pulau Bali.
Baca Juga: Resep Klepon Pandan yang Gampang dan Enak Buat Camilan Saat Liburan Sekolah, Jamin Anak Doyan!
Menurut hukum Kerajaan Buleleng, semua kapal yang karam di pantai Bali menjadi hak milik Kerajaan Buleleng.
Perlawanan I Gusti Ketut Jelantik berakhir ketika beliau ditangkap pasukan lombok yang saat itu menjadi sekutu Belanda.
I Gusti Ketut Jelantik akhirnya meninggal pada 1849.
Baca Juga: Resep Cilok tanpa Daging yang Gampang dan Enak Buat Camilan Saat Liburan Sekolah, Jamin Anak Doyan!
7. Pangeran Antasari
Pangeran Antasari merupakan seorang pimpinan pemerintahan tertinggi di kesultanan Banjar.
Perlawanan rakyat Banjar terhadap Belanda dipicu oleh adanya intervensi Belanda dalam urusan internal kerajaan, penarikan pajak, hingga tindakan yang semena-mena.
Itulah tadi informasi mengenai kunci jawaban PKN kelas 8 halaman 79 yang dapat di sampaikan, semoga bermanfaat terimakasih.
Baca Juga: Lirik Lagu Aerials – System of a Down
*Disclaimer: Artikel ini dibuat hanya untuk guru dan orang tua saja, murid hanya boleh menggunakan artikel ini setelah mengerjakan soal tersebut sebagai bahan koreksi.
Artikel diatas juga bukan merupakan jawaban paten yang dapat dijadikan acuan, hanya saja kunci jawaban di atas bisa digunakan sebagai referensi dalam belajar dan mengajar.