BERITA TREN – Berbuka puasa dengan yang manis merupakan sebuah tradisi yang kerap diucapkan saat bulan Ramadhan tiba.
Media sosial kerap dipenuhi dengan konten-konten yang mengingatkan akan pentingnya berbuka puasa dengan yang manis.
Namun, kenapa kita harus berbuka puasa dengan yang manis? Pernahkah kamu mempertanyakan hal tersebut?
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Anjurkan Satu Hal Ini Sebelum Berbuka Puasa, UAS Bilang Begini
Alasan Mengapa Kita Perlu Berbuka Puasa dengan yang Manis
Menjelang berbuka puasa di sore hari, tubuh seringkali merasa lemas.
Hal ini disebabkan oleh berkurangnya simpanan glukosa yang menjadi sumber energi bagi tubuh manusia.
Simpanan glukosa ini umumnya cukup untuk digunakan dalam waktu 10 jam, sementara durasi puasa mencapai sekitar 14 jam.
Baca Juga: Bolehkah Puasa karena Malu kepada Orang Lain? Buya Yahya Jelaskan Hukumnya, Tolong Disimak
Oleh karena itu, ketika waktu berbuka tiba, tubuh seringkali kekurangan glukosa.
Dalam hal ini, konsumsi makanan atau minuman yang manis-manis menjadi dianjurkan untuk segera mengisi kembali gula darah yang turun selama puasa dan membuat tubuh terasa segar kembali.
Namun, perlu diingat bahwa makanan atau minuman yang mengandung gula murni dan karbohidrat sederhana seperti donat berlapis gula atau manisan buah-buahan dapat membuat kita cepat lapar dan cenderung mengonsumsi lebih banyak.
Baca Juga: Ibu Menyusui Apakah Diharuskan untuk Puasa Ramadhan? Buya Yahya Ingatkan Satu Hal
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan penambahan berat badan yang tidak diinginkan.
Dari segi hukum Islam, anjuran untuk berbuka puasa dengan yang manis-manis tidak secara spesifik terdapat dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Hanya terdapat satu hadits yang menyebutkan Nabi Muhammad SAW berbuka puasa dengan kurma basah atau air panas.
Namun, penafsiran atas hadits tersebut menyatakan bahwa makanan yang manis-manis saat berbuka tetap dianggap mengamalkan Sunnah Nabi.
Baca Juga: Menahan Lapar Sepanjang Hari, Bagaimana Bisa Puasa Malah Meningkatkan Imunitas Tubuh?
Meskipun demikian, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa berbuka puasa sebaiknya dilakukan dengan kurma dan air Zamzam.
Jika tidak memungkinkan, air putih juga merupakan pilihan yang baik.
Jika ingin mengonsumsi makanan manis lainnya seperti susu, madu, atau buah-buahan, disarankan untuk mengonsumsinya setelah berbuka dengan air putih terlebih dahulu, sesuai dengan anjuran sunah.
Dalam menghadapi perbedaan pendapat mengenai berbuka puasa dengan makanan manis, disarankan untuk mengutamakan berbuka dengan kurma dan air Zamzam.
Jika tidak memungkinkan, memilih makanan manis yang belum dimasak atau dibakar seperti susu, madu, atau buah-buahan juga dapat menjadi alternatif yang baik.
Dengan demikian, berbuka puasa dengan sajian yang manis memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar memuaskan selera.
Baca Juga: Menyelam Sambil Minum Air, Berikut Ini Panduan Diet Sehat Sembari Menjalankan Ibadah di Bulan Puasa
Berbuka puasa dengan yang manis mengandung nilai-nilai kesehatan dan juga spiritualitas dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.***