BERITA TREN – Sebelum kita membahas apakah masturbasi membatalkan puasa pada laki-laki menurut pandangan Islam, penting untuk memahami konsep puasa dalam Islam dan bagaimana hukum-hukum terkait dengan ibadah ini diterapkan.
Puasa menjadi salah satu rukun Islam yang penting, di mana umat Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas seksual dari terbit fajar hingga terbenam matahari selama bulan Ramadan.
Selain ada puasa wajib, ada juga puasa sunnah yang dapat dilakukan di luar bulan Ramadan dan dilakukan dengan kewajiban yang sama.
Baca Juga: Kajian Ramadhan 2024, Ini Kata Ustadz Abdul Somad Tentang Batal atau Tidak Puasa jika Disuntik
Dalam konteks ini, masturbasi, yang merupakan aktivitas seksual tanpa pasangan, sering kali dipertanyakan apakah membatalkan puasa atau tidak.
Pendekatan terhadap pertanyaan ini dapat bervariasi antara berbagai ulama dan mazhab dalam Islam.
Pandangan Mayoritas Ulama
Mayoritas ulama sepakat bahwa masturbasi membatalkan puasa. Mereka berargumen bahwa puasa tidak hanya menyangkut menahan diri dari makanan dan minuman.
Baca Juga: Apakah Infus Membatalkan Puasa: Inilah Penjelasannya, Batal Atau Enggak, Ya?
Akan tetapi juga menahan diri dari segala bentuk perilaku yang bisa merusak kesucian puasa, termasuk aktivitas seksual.
Masturbasi dianggap sebagai bentuk aktivitas seksual yang tidak patut dilakukan selama berpuasa, karena melanggar ketentuan-ketentuan tersebut.
Pandangan Beberapa Ulama
Namun, ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa masturbasi sendiri tidak membatalkan puasa secara langsung, tetapi dapat merusak kekhusyukan dan tujuan puasa.
Baca Juga: Menelan Ludah Saat Puasa Apakah Batal ? Begini Penjelasan Para Ulama
Mereka memandang masturbasi sebagai perilaku yang tidak dianjurkan dan dapat mengganggu ibadah, namun tidak secara langsung membatalkan puasa jika tidak ada ejakulasi yang disengaja.
Konsultasi dengan Ulama
Dalam hal ini, penting bagi individu yang memiliki pertanyaan atau keraguan untuk berkonsultasi langsung dengan ulama atau cendekiawan agama yang dihormati dalam mazhab mereka.
Hal ini karena pandangan terhadap isu seperti ini dapat bervariasi tergantung pada interpretasi teks-teks agama dan tradisi tertentu.
Baca Juga: Hukum Ghibah Ketika Menjalankan Puasa? Hati-Hati, Puasa Bisa Batal Loh!
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makanan, minuman, dan aktivitas seksual.
Akan tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran spiritual, menahan diri dari perilaku yang buruk, dan memperkuat ikatan dengan Allah SWT.
Oleh karena itu, menjauhi segala bentuk perilaku yang tidak bermanfaat atau bertentangan dengan nilai-nilai spiritual Islam selama berpuasa sangat dianjurkan.
Dalam hal ini, edukasi, kesadaran, dan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai agama serta tujuan dari ibadah puasa dapat membantu individu dalam menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan kepatuhan. ***