BERITA TREN – Setiap umat Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari hawa nafsu yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum dan perilaku tertentu yang dimulai dari terbit fajar sampai matahari terbenam.
Tidak sedikit umat Muslim yang merasa bingung terkait dengan salah satu kebiasaan yang untuk sebagian orang mungkin biasa saja, namun ternyata ada syarat yang harus dipenuhi.
Hal yang dimaksud adalah menelan ludah. Lantas, apakah menelan ludah dapat membatalkan puasa? Berikut adalah penjelasan mengenai syarat-syarat menelan ludah yang tidak membatalkan puasa yang harus kamu tahu!
Baca Juga: Kajian Ramadhan 2024, Ini Kata Ustadz Abdul Somad Tentang Batal atau Tidak Puasa jika Disuntik
Syarat Menelan Ludah yang Tidak Membatalkan Puasa
Adapun syarat menelan ludah yang tidak membatalkan puasa, diantaranya adalah:
1. Menelan Ludah dengan Kesadaran
Menelan ludah secara tidak sengaja atau tanpa kesadaran tidak membatalkan puasa.
Rasulullah ï·º bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mengampuni bagi umatku apa yang terlintas dalam pikiran mereka, selama mereka tidak melaksanakannya atau tidak mengucapkannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam konteks ini, menelan ludah secara tidak sengaja termasuk dalam ampunan Allah.
Baca Juga: Menelan Ludah Saat Puasa Apakah Batal ? Begini Penjelasan Para Ulama
2. Ludah yang Tidak Bernilai Makanan atau Minuman
Menelan ludah yang tidak bernilai makanan atau minuman tidak membatalkan puasa. Ini termasuk ludah biasa yang dihasilkan oleh kelenjar ludah di dalam mulut.
Rasulullah SAW bersabda, “Katakanlah dalam puasa: ‘Saya berpuasa.’ Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak misk.” (HR. Al-Bukhari).
Dalam hadis ini, tidak disebutkan bahwa menelan ludah membatalkan puasa, sehingga menelan ludah yang tidak bernilai makanan atau minuman diperbolehkan.
3. Menelan Ludah karena Necessity
Menelan ludah karena keadaan darurat atau kebutuhan yang tidak bisa dihindari juga tidak membatalkan puasa.
Baca Juga: Hukum Ghibah Ketika Menjalankan Puasa? Hati-Hati, Puasa Bisa Batal Loh!
Dalam Islam, prinsip darurat menggugurkan larangan berlaku, termasuk dalam konteks puasa.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah lebih mencintai hamba-Nya yang taat yang apabila dipaksa untuk melanggar larangan-Nya karena keadaan darurat, maka dia melakukannya dengan takdir Allah, bukan karena keinginan nafsunya.” (HR. Ahmad).
4. Memperhatikan Kebersihan Mulut
Meskipun menelan ludah tidak membatalkan puasa, tetapi memperhatikan kebersihan mulut sangat dianjurkan.
Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan mulut, terutama saat menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Sedang Puasa Tapi Pacaran Lewat Chat Apakah Batal? Simak Penjelasan Lengkapnya Berikut Ini
Beliau bersabda, “Puasa itu bukanlah hanya meninggalkan makan dan minum saja, tetapi puasa adalah menjaga lisan dari perkataan dusta dan perbuatan sia-sia.” (HR. Ibnu Khuzaimah).
Dengan memahami syarat-syarat di atas, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasanya dengan lebih yakin dan penuh keyakinan.
Menelan ludah tidak membatalkan puasa selama dilakukan dengan kesadaran, ludah tersebut tidak bernilai makanan atau minuman, atau karena keadaan darurat yang tidak dapat dihindari.
Namun, sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah puasa, menjaga kebersihan mulut dan menghindari perilaku-perilaku yang dapat merusak puasa tetaplah penting. ***