BERITA TREN – Pemekaran yang terjadi Sumatera Barat pada 2002 terbentuk kota baru yang dahulu kala punya peranan penting.
Peranan penting tersebut khususnya bagi umat Islam dimana kota itu pada tahun 1500-an adalah pusat pengembangan ajaran Islam.
Kota berjarak 25 km dari Bandara Internasional Minangkabau ini pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Islam tertua di Sumatera Barat.
Baca Juga: Sebutkan 5 Contoh Bahan Sampah Organik, Cek Selengkapnya Disini
Bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, wilayah yang menjadi kota ini sekarang sudah terdapat kegiatan pendidikan bernuansa Islam.
Pada jaman kolonial Hindia Belanda, wilayah ini pernah dibangun jalur kereta api yang menghubungkan dengan kota Padang.
Terkait batas wilayah, kota hasil pemekaran di Sumbar ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Mengenai wilayah induk, kota ini dulunya merupakan bagian dari kabupaten Padang Pariaman.
Sudah bisa ditebak kota hasil pemekaran yang dimaksud apa. Tepat sekali: kota Pariaman.
Kota ini juga bagian dari wilayah metropolitan Palapa (Padang, Padang Pariaman, dan Pariaman) dimana ada beberapa infrastruktur penting di sana.
Tentu yang paling terkenal adalah Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Sejarah pemekaran kota berpenduduk kurang lebih 100 ribu jiwa ini awalnya berstatus kota administratif dan menjadi bagian dari kabupaten Padang Pariaman.
Namun kemudian di tahun 2002 tepatnya tanggal 2 Juli 2002 berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 2002 jadi kota otonom, Kota Pariaman yang memiliki luas wilayah sekitar 73,36 Km².