BERITA TREN – Ini dia jawaban dari soal jelaskan penyebab utama penduduk desa banyak yang bekerja di sektor pertanian.
Wajar jika sebagian besar orang bertanya tentang soal jelaskan penyebab utama penduduk desa banyak yang bekerja di sektor pertanian ini.
Langsung saja kita menuju jawaban dari soal jelaskan penyebab utama penduduk desa banyak yang bekerja di sektor pertanian tersebut.
Pertanian masih menjadi sektor utama di Indonesia, terutama di pedesaan.
Banyak dari penduduk desa yang bekerja di sektor pertanian, apakah itu sebagai petani, buruh tani, atau pengolah hasil pertanian.
Bahkan, sebagian besar penduduk desa secara ekonomi bergantung pada sektor pertanian.
Lalu, apa yang menyebabkan banyaknya penduduk desa yang bekerja di sektor pertanian? Simak penjelasannya di bawah ini:
Jelaskan Penyebab utama Penduduk Desa Banyak yang Bekerja di Sektor Pertanian
1. Keterbatasan Lapangan Kerja di Pedesaan
Salah satu penyebab utama penduduk desa banyak yang bekerja di sektor pertanian adalah keterbatasan lapangan kerja di pedesaan.
Kebanyakan perusahaan dan industri besar berada di kota atau daerah perkotaan.
Sehingga, untuk mencari pekerjaan, penduduk desa sulit untuk menemukannya di pedesaan.
Baca Juga: Website Tunaiku, Penjelasan dan Kelebihannya: Pinjol dengan Bunga paling Rendah
Sektor pertanian menjadi pilihan utama karena hampir seluruh desa memiliki lahan pertanian dan cocok untuk menanam padi, jagung, kedelai, atau bahan pangan lainnya.
2. Tradisi dan Budaya
Pertanian telah menjadi tradisi dan budaya dari masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan.
Sejak zaman dahulu kala, sektor pertanian menjadi pilihan utama dalam mencari nafkah.
Begitu dalam memupuk kesadaran budaya pertanian di kalangan penduduk desa sebagai mata pencaharian yang tetap lestari.
3. Kurangnya Peningkatan Teknologi dan Modernisasi
Meski sudah berjalan puluhan tahun, tidak semua petani di Indonesia sudah menggunakan alat dan teknologi modern dalam pertanian.
Teknologi pertanian modern yang masih sedikit, seperti tak terhubungnya jaringan dan status pedesaan yang rentan terputus dengan urbanisasi, selain itu juga masih ada segelintir orang yang masih mencari pembenaran bahwa alat teknologi adalah tidak penting.
Baca Juga: Perbandingan iPhone 14 dan Samsung Galaxy S23, Selisih Harga Sampai 1 Juta Tapi Punya Spek Setara?
4. Pola Pemilikan Lahan Pertanian yang Tidak Memadai
Pola pemilikan lahan pertanian yang masih berpusat pada individu menjadi penyebab utama kerja banyak di sektor pertanian, meskipun masih banyak desa yang besar.
Lahan pertanian yang masih dipunyai mahluk tertentu dengan rasio yang banyak dari pembatasan hunian petani di desa atau jumlah keberadaan tanah yang masih didominasi oleh oknum tertentu dalam pengelolaannya.
5. Kurangnya Pendampingan Dalam Mengembangkan Usaha Tani
Kekurangan pendampingan dari pihak terkait seperti pemerintah, LSM dan masyarakat yang bergelut di bidang usaha tani menjadi sedikit pemicu sulitnya sektor pertanian yang menggunaan teknologi tinggi.
Sebenarnya, dengan pendampingan yang baik, petani bisa lebih mudah memahami teknik modern dalam bertani.
Pendampingan bisa dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa petani menerapkan teknik modern dengan benar dan sesuai.
Baca Juga: Perbandingan Samsung Galaxy S23 vs Xiaomi 13, Siapa yang Menang? Tentukan Pilihanmu Sebelum Membeli!
Tantangan Seputar Ketergantungan pada Sektor Pertanian di Desa
Meski penduduk desa masih banyak yang bekerja di sektor pertanian, sektor pertanian di desa Indonesia menghadapi banyak tantangan.
Berikut adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi:
1. Variabilitas Iklim
Baca Juga: Tak Ada yang Luput, Jokowi pun Didatangi Petugas Pemutakhiran Data, Fix Pilpres 2024 Akan Digelar
Iklim merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi kesuksesan sektor pertanian.
Perubahan iklim yang semakin tidak menentu dapat mengancam hasil panen.
2. Kurangnya Akses Pasar
Di Indonesia, sebagian besar pasar besar dan potensial berada di kota-kota besar.
Akibatnya, petani di desa sering kesulitan untuk menjual hasil panen mereka dan mencari pasar untuk memasarkan produk mereka.
Baca Juga: Harga Tiket dan Beberapa Wahana Tempat Wisata Jungleland, Taman Bermain Terluas Di Indonesia
3. Biaya Modal
Usaha pertanian membutuhkan modal yang besar, mulai dari modal untuk membeli alat dan bahan tanam hingga modal untuk biaya produksi.
Keterbatasan modal sering menjadi tantangan bagi petani di desa.
4. Kurangnya Sumber Daya Manusia
Keterbatasan sumber daya manusia terutama dari mereka yang memahami teknologi tinggi menjadi sedikit hambatan yang sering dihadapi masyarakat perdesaan.
5. Perubahan Iklim
Perubahan iklim juga menjadi faktor penting yang memengaruhi sektor pertanian.
Perubahan cuaca yang tak terduga dan musim hujan pendek menyebabkan produksi pertanian yang mengecewakan.
Peningkatan Pendapatan Melalui Program Diversifikasi Pertanian
Sebagai langkah untuk meningkatkan pendapatan petani di desa, pemerintah telah mengeluarkan program diversifikasi pertanian.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan membuka potensi dari sektor-senekarang.
Dengan program ini, petani di desa bisa menanam lebih banyak jenis tanaman dan menghasilkan lebih banyak produk yang memiliki nilai tambah.
Diversifikasi pertanian juga bisa membantu mengatasi masalah ketergantungan pada satu jenis tanaman atau hasil pertanian.
Program ini menjadi solusi bagi masalah yang sering dihadapi dalam sektor pertanian di desa.
Diversifikasi pertanian yang dilakukan adalah mulai dari penggunaan teknologi modern dalam sektor pertanian, pendistribusian bibit dan pupuk dari pusat, dan membuka lahan untuk hasil pertanian seperti perkebunan dan lain-lain.
Dengan cara tersebut, petani bisa menghasilkan produk pertanian yang lebih berkualitas serta meningkatkan pendapatan .
Pertanian masih menjadi sektor utama di Indonesia, terutama di pedesaan.
Banyak dari penduduk desa yang bekerja di sektor pertanian, dan sebagian besar penduduk desa secara ekonomi bergantung pada sektor pertanian.
Keterbatasan lapangan kerja di pedesaan, tradisi dan budaya, kurangnya peningkatan teknologi dan modernisasi, pola pemilikan lahan pertanian yang tidak memadai, dan kurangnya pendampingan dalam mengembangkan usaha tani adalah beberapa penyebab utama penduduk desa banyak yang bekerja di sektor pertanian.
Meski demikian, sektor pertanian juga dihadapkan pada banyak tantangan, seperti variabilitas iklim, kurangnya akses pasar, biaya modal, kurangnya sumber daya manusia, dan perubahan iklim.
Baca Juga: Prediksi Skor Madrid vs Liverpool, Liga Champions UEFA 2022/2023: H2H dan Susunan Pemain
Oleh karena itu, program diversifikasi pertanian perlu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani di desa dan membuka potensi dari sektor-senekarang.
Melalui program ini, diharapkan petani di desa bisa menanam lebih banyak jenis tanaman dan menghasilkan lebih banyak produk yang memiliki nilai tambah, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani.***