BERITA TREN – Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan aplikasi anti bullying via fitur STOPPER (Sistem Terinteregrasi Oleh Pengaduan Perundungan) pada hari rabu tanggal 22 Februari 2023.
Aplikasi ini menjawab tantangan era digitalisasi dalam melindungi anak-anak korban bullying sehingga mendapatkan rasa aman dan nyaman.
Kini korban bullying dapat langsung melaporkan melalui website Si Gesit Juara, hal ini tentu disambut baik oleh warga Jawa Barat.
Dikutip dari akun Instagram @ridwankamil, tim BeritaTren.com mengabarkan seperti apa aplikasi anti bullying ini.
Baca Juga: 3 Manfaat Permainan Jadul Paciwit Ciwit Lutung, Anak Zaman Now Perlu Tau!
Para siswa yang mengalami perundungan di sekolah dapat langsung melaporkannya dengan memanfaatkan fitur STOPPER melalui website Si Gesit Juara.
Siswa korban perundungan tinggal login sebagai siswa menggunakan username dan password yang diperoleh dari fasilitator sekolah.
Setelah itu klik ‘Laporkan Perundungan’, isi biodata siswa, kemudian laporkan kronologis perundungan, selesai.
Laporan akan diverifikasi oleh Operator Sekolah, yang merupakan guru BP di sekolah masing-masing. Jika tidak ditindaklanjuti akan terdeteksi oleh system (disdik/ gubernur), sehingga guru BP tersebut akan mendapatkan ditindak.
Baca Juga: Penyuka Horor Wajib Tonton, 3 Rekomendasi Film Horror Thriller dari Kisah Nyata: Serem Banget
Melalui program ini menunjukan bahwa negara hadir dalam melindungi anak-anak terhadap tindakan perundungan.
Kang Emil juga memahami jika korban bullying akan mengalami traumatik dan butuh waktu Panjang untuk kembali normal, karena dirinya juga pernah menjadi korban bullying secara fisik dan verbal.
“Di era digital yang serba sat set sat set” ujar Kang Emil, penanganan korban bullying dapat dilakukan sedini mungkin.
Baca Juga: Alasan Tidak Boleh Tidur Setelah Makan, Nomor 2 Paling Ditakuti Wanita
Pak Gubenur berharap jika upaya ini akan membawa peradaban Pendidikan di Jawa Barat, memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa.
Program anti bulliying ini mendapat sambutan yang baik dari warga Jawa Barat, dan berharap dalam pelaksanaanya pun berjalan baik dan tidak ada hambatan.
Warga juga berharap jika pelaporan-pelaporan yang masuk benar-benar ditanggapi, tidak dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan.
Baca Juga: 4 Nama Bendungan Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Namun ada juga warga yang merasa dilema, karena dikhawatirkan saat korban melakukan pelaporan dan ditindaklanjuti, ada efek lain setelahnya, misalnya dijauhi oleh teman-temanya karena dianggap baperan dan suka mengadu.***